PDM Pasbar Lakukan Penguatan Cabang Kajai - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

16 September 2022

PDM Pasbar Lakukan Penguatan Cabang Kajai


PASBAR, POTRETKITA.net - Dalam rangka mempermantap eksistensi sekaligus melakukan konsolidasi organisasi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasaman Barat (Pasbar) melakukan kunjungan ke Kajai, Kecamatan Talamau.


Kegiatan yang berlangsung Jumat (16/9) itu, menghadirkan jajaran pimpinan PDM, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kajai beserta pimpinan ranting, pimpina Aisyiyah, dan organisasi otonom. Dari jajaran PDM terlihat hadir Ketua PDM Pasbar Ronaldi, Sekretaris Mizlan, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PDM Pasbar Ardinan, dan lain-lain.


"Kegiatan dipusatkan di MTs Muhammadiyah Kajai. Target utama adalah menggairahkan kembali organisasi Muhammadiyah di Kajai, baik tingkat cabang maupun ranting," kata Mizlan.


Agenda penguatan cabang dan ranting Muhammadiyah di Pasbar beberapa waktu belakangan memang intensif dilakukan, tidak saja oleh LPCR PDM Pasbar, tetapi juga LPCR Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat dan dari pimpinan pusat.


BACA PULA


Mizlan menyatakan, di Pasbar masih eksis semangat bermuhammadiyah, di tengah kritikan kegiatan hanya rapat ke rapat saja dan sulit mengeksekusinya. "Kegiatan ini merupakan upaya membangun semangat keorganisasian. Bermuhammadiyah melelahkan tapi membahagiakan," katanya.


Wakil Ketua PWM Sumbar Dr. Bakhtiar, M.Ag saat berkunjung ke Pasbar beberapa waktu lalu mengatakan, Muhammadiyah harus terus membina jamaah, cabang, dan ranting. Hal serupa juga harus dilakukan terhadap seluruh amal usaha. 


"Tempat-tempat pengajian Muhammadiyah di ranting-ranting dengan orientasi materinya pemahaman tentang keputusan tarjih dan hal-hal yang relevan tentang Muhammadiyah. Pengajian juga mengarah ke pembinaan komunitas, Muhammadiyah di tingkat ranting juga harus punya kelompok tani, kelompok nelayan dan sejenisnya. Melalui Aisyiyah juga bisa dibentuk KWT," ucapnya.


Bakhtiar juga mengingatkan, Muhammadiyah tidak boleh abai dalam urusan pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya yang sejalan dengan kondisi zaman yang kini sudah jauh berbeda. 


Digitalisasi, ujar dosen UIN Imam Bonjol itu, mengakibatkan jarak dan waktu hampir tak jadi halangan lagi, karena medsos sudah menjembatani urusan itu. Amal usaha Muhammadiyah seharusnya menjadi sumber pendanaan juga  oleh persyarikatan.


"Cabang ranting harus punya amal usaha unggulan. Untuk itu harus ada keberanian pimpinan persyarikatan melakukan investasi," sebut Bakhtiar.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad