Jenis-jenis Gempa yang Mengguncang Bumi - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

27 November 2022

Jenis-jenis Gempa yang Mengguncang Bumi

OPINI, potretkita.net - Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin ((21/11/2022) pukul 13.21 WIB, meruntuhkan ribuan bangunan, ratusan orang meninggal dunia, ribuan luka-luka, dan puluhan ribu orang mengungsi.

KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA DANGKAL DI CIANJUR

Bila mencermati titik koordinat pusat gempa, maka gempa Cianjur itu masuk kategori gempa dangkal. Selain gempa dangkal, ada pula gempa dalam, gempat laut, gempa darat, dan berbagai istilah lainnya. Satu hal yang pasti, gempa dangkal dengan magnitudo kecil sekalipun, dapat merusak dan menyebabkan korban jiwa.


Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Dr. Daryono menyebabkan, gempa dangkal itu memang perlu terus diwaspadai dan warga agar senantiasa waspada.


"Waspadai gempa kerak dangkal magnitudo kecil M<5,0 yang merusak: Klangon Madiun 2015 (Mag4,2) Pangalengan 2016 (Mag4,2) Garut 2017 (Mag3,7) Banjarnegara 2017 (Mag4,2) Lebak 2018 (Mag4,4) dan Kuningan-Brebes 2019 (Mag4,2)," jelasnya.


Dari berbagai referensi dapat diketahui, ggempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi, akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba, yang menciptakan gelombang seismik.


Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api. Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi, akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.


Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 Skala Rickter, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah Magnitudo 9,0, yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011, dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.


Dari laman bpbd.bandaacehkota.go.id diperoleh informasi, gempa bumi dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya.


 BERDASARKAN PENYEBABNYA 

1. Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, seperti gempa Gunung Bromo, Una-Una, dan Krakatau.


2. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi, akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contohnya gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran, Nias, dan Sumatera Barat.


3. Gempa Runtuhan atau Terban

Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.


 BERDASARKAN KEDALAMANNYA 

1. Gempa Bumi Dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.


2. Gempa Bumi Menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60-300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.


3. Gempa Bumi Dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 kilometer dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.


 PENYEBAB 

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama, tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut. tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.


Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi, karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 kilometer.


Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.


Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal.


Gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad