PADANG PANJANG, potretkita.net - Pemko Padang Panjang melalui Ti Pengendali Inflasi Daerah (TPID), terus melakukan ppemantauan terhadap pasokan bahan pangan, sekaligus stabilitas harga di pasaran.
Hasil dari kerja keras semua pihak itu, memasuki minggu ketiga Februari, Indeks Perkembangan Harga (IPH) turun sebesar 0,56 persen dari minggu kedua bulan ini.
“Dari data yang disampaikan BPS Kota Padang Panjang, IPH kita turun dari angka 2,70 persen pada minggu kemarin menjadi 2,14 persen untuk minggu sekarang,” kata Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Putra Dewangga, Senin (20/2), usai mengikuti Rakor Evaluasi Inflasi bersama Kemendagri via Zoom Meeting.
Putra menyebutkan, hal ini menandakan pergerakan harga di Padang Panjang perkembangannya tidak terlalu signifikan, hanya beberapa persen saja.
Dengan demikian, ujarnya, bisa dikatakan kondisinya relatif stabil dibandingkan dari minggu lalu. Namun demikian, imbuh Putra, TPID akan terus melakukan pemantauan harga dan stok pangan serta publikasi harga setiap hari.
TPID juga akan terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan pasokan pangan di lapangan. Kalau ditemukan indikasi yang mencurigakan seperti penimbunan, akan dilakukan sidak pasar oleh dinas terkait.
“Untuk itu kami mengimbau kepada para pedagang untuk menyampaikan informasi harga dengan benar kepada tim yang turun ke lapangan. Kita juga mengimbau para pedagang untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan kenaikan harga yang signifikan, seperti penimbunan dan lain-lain,” imbaunya.
Mendagri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk memperketat lagi pantauan harga komoditas sehingga inflasi dapat terkendali. Turut hadir dalam rakor tersebut, Asisten II, Ewasoska, Forkopimda, dan OPD terkait.(kominfopp; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar