MEDAN, potretkita.net - Kota Medan yang kini menjadi ibukota Provinsi Sumatera Utara, berasal dari kosa kata Bahasa Karo; madan. Artinya adalah sembuh.
Fakta itu menjadi kuat, lantaran kota itu didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Beliau lahir di di Ajijahe, Tigapanah, Kabupaten Karo (saat ini), pada tahun 1540, dan meninggal 1 Juli 1590.
Sebelum memeluk agama Islam, Guru Patimpus menganut kepercayaan Pemena. Beliau menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan dan mempunyai dua anak lelaki, masing-masing bernama Kolok dan Kecik.
Setelah menikah, Guru Patimpus dan istrinya membuka kawasan hutan antara Sungai Deli dan Sungai Babura, yang kemudian menjadi Kampung Medan. Tanggal kejadian ini biasanya disebut sebagai 1 Juli 1590, Kini dirayakan sebagai Hari Jadi Kota Medan, Hari Lahir Kota Medan dan Hari Ulang Tahun Kota Medan.
Untuk menghormati sang pendiri Kota Medan itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, berziarah ke Makam Guru Patimpus Sembiring yang berada di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang. Lokasi makam Guru Patimpus tersebut saat ini berada di tengah ladang warga. Makam tersebut juga berdiri di atas tanah warga.
Pria yang akrab disapa Ijeck tersebut ingin melihat kondisi makam beliau. “Kita melihat makamnya ini tidak paslah sebagai makam orang yang telah berbuat untuk Kota Medan. Beliau pendiri Kota Medan dan sangat berjasa untuk Kota Medan,” sebut Ijeck, saat ziarah ke Makam Guru Patimpus, Ahad (9/4). Kunjungan wagub itu didampingi Buya KH Amiruddin MS, dan sejumlah tokoh lainnya.
Ijeck menyebut, tempat itu harus jadi tempat besejarah yang harus dilestarikan. Pasalnya, kata dia, generasi-generasi kita ke depan harus mengetahui, bahwa ini makam pendiri Kota Medan. Kita, imbuhnya, akan upayakan makam ini menjadi tempat yang lebih layak,” sebutnya.
Menurutnya, Pemprov Sumut akan melihat porsi lebih lanjut untuk membenahi makam tersebut. Begitu juga dengan porsi Pemerintah Kabupaten Deliserdang, mengingat lokasinya berada di Kabupaten Deliserdang.
“Nanti kita akan lihat porsinya. Kita berharap Pemprov Sumut bisa membantu untuk pemugaran makam ini seperti apa nantinya,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari laman infosumut.id yang diakses Senin (10/4) siang.
Pihaknya juga akan berkoordinasi lebih dahulu dengan keluarga karena masih ada zuriat Guru Patimpus. Terutama terkait pembebasan tanah. Nanti, tegasnya, dilihat dulu zuriat dari almarhum, dan berkoordinasi dengan Pemkab Deliserdang.(infosumut.id; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar