PADANG PANJANG, potretkita.net - Setelah diguncang gempa Magnitudo 7,3 (update 6,9) yang berpotensi tsunami mengguncang pantai barat Sumatera, serangkaian gempa susulan pun terjadi.
BACA JUGA
- 8.137 Warga Mentawai Masih Mengungsi
- Ini yang Harus Dilakukan Saat Gempabumi dan Tsunami
- Status Peringatan Dini (PD) I Tsunami Sudah Berganti Gempa Dirasakan
Pada Kamis (27/4) pukul 03.43 WIB, gempa susulan kembali terjadi dengan Magnitudo 5,2 (update 4,8), tapi guncangannya IV MMI. Peristiwa ini tentu membuat kaget kembali warga yang masih banyak bertahan di pengungsian.
Sementara pada Rabu (26/4), serangkaian gempa dirasakan terjadi di sepanjang Sumatera, baik yang berpusat di darat maupun di laut. Gempa yang terjadi di lepas pantai Aceh Jaya dengan Magnitudo 4,7 dan M4,4 juga menyebabkan sebagian masyarakat terkejut.
Terkait dengan gempa M5,2 di pantai barat Sumatera pagi tadi, menurut BMKG mengguncang wilayah pantai Selatan Nias Selatan, Sumatera Utara. Episenternya terletak pada koordinat 0,78 derjat LS ; 98,42 derjat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 164 Km arah Tenggara Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 30 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, katanya, gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Hibala, Nias Selatan dengan skala intensitas IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedangkan di daerah Pulau-Pulau Batu Barat dan Tanah Masa, Kabupaten Nias Selatan, dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI yang bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
BNKG menghimbau masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar