PADANG PANJANG, POTRETKITA.net -- Ahad (26/11), matahari bersinar terik. Kemilau cahayanya jatuh di hamparan padi dan kebun yang mengelilingi sepetak sawah dengan papan bertuliskan Desa Wisata Kubu Gadang.
Mandi lumpur di Kubu Gadang, sebagai upaya mengenalkan budaya Minang.(diskominfo pp) |
Riki dengan menggunakan deta dan pakaian tradisional khas pesilat, masuk ke dalam sawah dengan menarik tali kerbau. Semburat senyuman terlukis di wajahnya tatkala ia melihat anak-anak yang tanpa rasa takut berlarian mengikutinya memandikan kerbau.
Meski telah bermandikan lumpur, Riki dan anak-anak melanjutkan kegiatan dengan menanam padi dan juga menangkap ikan. Ada keriangan di situ. Mereka bahagia mengikuti semua prosesi yang ditunjuk ajarkan Riki.
Kendati marah karena cucu-cucunya kotor-kotoran dan bermandikan lumpur, Gusniati (54) justru merasa sangat senang lantaran kegiatan tersebut dapat mengembangkan nalar cucu-cucunya."Saya membolehkannya, biar cucu-cucu saya nalarnya dapat berkembang. Biar mereka tahu bagaimana susahnya menjadi petani. Juga agar mereka tahu nasi itu berasal dari benih yang kemudian ditanam hingga menghasilkan padi dan kemudian menjadi nasi," ujar Gusniati.
Dengan kegiatan tersebut, Riki ingin memperkenalkan kembali budaya Minangkabau kepada anak-anak. "Tujuan kegiatan ini sebenarnya mengingatkan anak-anak tentang bagaimana menanam padi, bagaimana memandikan kerbau, menangkap ikan. Semuanya adalah budaya. Memperkenalkan kembali budaya, agar mereka lebih menghargai nasi, karena prosesnya sangat panjang. Dari menanam, hingga menjadi nasi yang mereka makan," tutur Riki, salah satu penggerak dan penggiat desa wisata tersebut.
Kehadiran anak-anak itu, turut meramaikan acara Kubu Gadang Festival 2021. Di samping aktivitas mereka “bermain lumpur”, Kubu Gadang seharian tadi diisi dengan beragam perlombaan dan diikuti berbagai kalangan. “Acaranya luar biasa,” komentar seorang peserta.
Walikota Fadly Amran menyaksikan anak-anak berlomba mewarnai di Kubu Gadang. |
Ketua Kelompk Sadar Wisata (Pokdarwis) Kubu Gadang Yulio Hasanoma merasa senang dengan tingginya animo warga mengikuti perlombaan di KGF'21 ini. "Alhamdulillah, peserta yang mengikuti perlombaan saat KGF'21 ini banyak. Apalagi untuk Photo on The Spot. Datang dari berbagai komunitas foto yang ada di Sumatera Barat," ujarnya.
Total peserta yang mengikuti perlombaan sebanyak 79 orang. Di antaranya Parade Baju Saisuak sebanyak delapan orang, Photo on The Spot 52 orang, Reels empat orang, dan Lomba Mewarnai sebanyak 25 anak. Photo on The Spot yang diminati komunitas foto yang ada di Sumbar, memberikan arti bahwa Desa Wisata Kubu Gadang yang asri memberikan spot foto yang bagus bagi para fotografer.(DESI FUJI RAHAYU, diskominfo pp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar