SURABAYA, POTRETKITA.net - Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber Al-Quran dan Sunnah. Gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah multiwajah, pendidikan, sosial, kesehatan, pertolongan kemanusiaan, philantropy, dan pemberdayaan.
Gerakan yang dilakukan, substansinya adalah dakwah Islam mentransformasikan nilai-nilai Islam untuk diwujudkan dalam kehidupan nyata, sehingga menjadi peradaban. Wujud dakwah bukan hanya ceramah, tabligh dialog dan risalah. Akhir-akhir ini banyak diversifikasi model dakwah, ada yang virtual dalam dunia maya ada juga yang memanfaatkan media komunikasi mainstream.Muhammadiyah pasca Muktamar ke-47 lebih menekankan dakwah di komunitas khusus. Ada dakwah komunitas kelas sosial tinggi, kaum elitis, kaum borjuis, kaum terpelajar. Dakwah yang dilakukan dengan metode, teknik dan content yang sangat perfeksionis dan piblish, dialektis dan selebritis.
Dakwah kalangan middle class, dilakukan lebih mengarah kepada taklim dan kurikulum yang terencana, terukur dan terstruktur untuk memberikan pencerahan ke tengah masyarakat.
Dakwah di kalangan low class dilakukan dalam komunitas tertentu yang lebih homogen. Komunitas khusus lebih terbentuk secara alamiah berbasis hobi, vassion dan kepemilikan yang dimiliki.
Orang yang menggunakan vespa mereka membentuk komunitas pengendara vespa. Demikian juga pemilik RX King mereka membentuk komunitas RX King, juga pemilik motor gede mereka membentuk komunitas touring motor gede, demikian juga goes mereka membentuk komunitas goes.Lembaga Dakwah Khusus PWM Jawa Timur telah memberikan model berbagai jenis dakwah komunitas khusus. Komunitas Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan melakukan kajian At-Taubah. Komunitas LGBT dilakukan di Pasuruan dengan pendekatan spiritual dan pemberdayaan, sudah puluhan orang telah dipulihkan dari penyakit deviation seksual menjadi normal.
Komunitas anak punk yang telah menjadi segmentasi tertentu sebagai kelompok masyarakat yang berontak terhadap kemapanan. LDK berusaha menampung dan memfasilitasi mereka berkumpul sembari ngiriung dan melakukan psiko sosial, hipnoterapi sehingga mereka kembali menjadi manusia seadanya dan bekerja sebagaimana manusia biasa.(Dr. Suhardin, S.Ag., M.Pd., bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar