TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Gempa yang meruntuhkan ribuan bangunan di Kota Padang Panjang pada 2007, juga berdampak luas terhadap masyarakat di Nagari Andaleh, Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar.
Tidak sedikit pula bangunan warga daerah yang berbatasan langsung dengan kota Serambi Mekah itu rusak berat, sedang, dan ringan. Salah satu bangunan yang runtuh itu adalah Masjid Al-Mubarak.Tokoh masyarakat Andaleh yang juga anggota DPRD Tanah Datar Nova Hendria Dt. Pado Kayo menjelaskan, rusaknya Masjid Al-Mubarak menyebabkan warga terkendala dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan berjamaah. Lalu kemudian, persisnya tahun 2009, warga sepakat untuk mendirikan Masjid Jami’ Jamaah Syathariyah.
‘’Alhamdulillah, pembangunannya dapat dimulai pada 2009, dan selesai akhir tahun 2021 lalu. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan mendukung pembangunan masjid ini. Terima kasih pula kepada wakil bupati Tanah Datar yang sudah berkenan hadir untuk meresmikan pemakaiannya,’’ ujarnya.
Apa yang diungkapkan Dt. Pado Kayo, diamini Pengurus Masjid Jasmi Dt. Sinaro Mudo. Setelah pembangunannya selesai pada akhir 2021, jelasnya, kegiatan untuk memakmurkan masjid pun langsung dimulai, di antaranya Taman Pendidikan Alquran(TPA), remaja masjid, majelis taklim, dan menyantuni anak yatim.
Pada 31 Desember 2021, imbuhnya, masjid itu pun memperoleh izin dari Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar. Masjid dibangun di atas tanah wakaf seluas 1.164 meter persegi.
Wabup Richi, Ahad (20/3), saat membuka tirai papan nama masjid sebagai simbol peresmian masjid itu mengatakan, atas nama pemerintah daerah pihaknya mengucapkan selamat kepada Jamaah Syathariyah dan masyarakat Nagari Andaleh, karena telah berhasil mendirikan sebuah masjid megah, sebagai sarana beribadah dan menjaga umat dari pengaruh negatif tatanan kehidupan global.
“Dengan telah resminya pemakaian masjid ini, saya menghimbau segenap warga untuk meramaikan dan memakmurkannya. Caranya adalah dengan mengembalikan fungsi masjid, sebagai sentra pembinaan keagamaan, dan membangun kebersamaan menuju kekompakan, dan membangun perekonomian umat,’’ tuturnya.
Wabup menyebut, sebagai sentral pendidikan, maka masjid harus digunakan untuk mensyiarkan agama dan memberikan pelajaran-pelajaran tentang ajaran Islam, baik kepada jamaah maupun masyarakat.
Richi juga mengingatkan, aktivitas keagamaan dan keumatan serta mengembalikan fungsi masjid sebagaimana seharusnya akan dapat berlangsung dengan baik, bila masjid berfungsi dan tetap dibuka 24 jam.
Kegiatan peresmian masjid itu turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK yang juga merupakan istri gubernur Sumbar; Umi Harneli Bahar, Ketua GOW/istri Wabup Tanah Datar Ny. Patty Richi Aprian, camat, walinagari, dan pemuka masyarakat setempat.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar