YOGYAKARTA, POTRETKITA.net - Enam dekade Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berdiri atau sejak 18 Juli 1961. Sekarang sudah 61 tahun IPM eksis sebagai basis gerakan spirit Muhammadiyah di kalangan pelajar untuk membangun semangat kepeloporan, keberlangsungan, dan penyempurnaan gerakan Muhammadiyah.
Nashir Efendi |
Pada Milad ke-61 IPM, Ketua Pimpinan Pusat (PP) IPM Nashir Efendi mengajak seluruh kader IPM untuk kontemplasi dan evaluasi atas yang telah dikerjakan oleh IPM. Dari sejak pendiriannya sebagai organisasi otonom dan kepemudaan di tingkat pelajar, IPM sebagai organisasi telah mengalami transformasi yang pesat.
“Proses transformasi IPM ini sejalan dengan perkembangan zaman yang saat ini sudah memasuki Era Revolusi Industri 4.0, sehingga menuntut adanya transformasi dan perubahan yang cepat di berbagai aspek,” tutur Nashir, Senin (18/7) dalam Pidato Milad ke-61 Ikatan Pelajar Muhammadiyah bertajuk Arus Utama Pelajar Indonesia.
Menurutnya, enam dekade atau setengah abad lebih IPM berkiprah – mengabdi untuk Indonesia. Nilai pengabdian dan dasar yang diletakkan pendahulu, kata Nashir, merupakan modal untuk kader supaya meningkatkan kontribusi IPM bagi Indonesia, guna dapat lebih berkiprah dalam pergaulan global.
“Berbagai hal baik yang telah kita bangun dan peroleh harus terus kita tingkatkan, berbagai, kekurangan dan tantangan ke depan harus kita perbaiki dan jawab bersama,” sambungnya, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah; muhammadiyah.or.id.
Di era revolusi industri 4.0, menurut Nashir, kunci untuk mengarungi era ini adalah dengan bersinergi. Sinergi tersebut menjadi gerakan IPM untuk menjawab tantangan dan melakukan transformasi gerakan. Proses transformasi IPM ini sejalan dengan perkembangan zaman yang saat ini sudah memasuki Era Revolusi Industri 4.0.
Maka dari itu, peringatan Milad ke-61 tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan kontemplasi dan evaluasi secara mendalam atas semua yang telah kita kerjakan selama estafet kepemimpinan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang kita cintai ini dengan istilah Back to the Future.
Pada Milad ke-61 IPM, PP IPM mengambil tema Arus Utama Pelajar Indonesia. Menurutnya, pelajar tidak boleh gagap dan terseret arus dan gelombang pasang media informasi. pelajar tidak boleh terbawa arus demi status sosial, eksistensi dan aktualisasi diri ketimbang kebutuhan mendasar ini yang disebut dengan Bandwagon effect.(muhammadiyah.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar