Gubernur Jalan Kaki dari Malalak ke Maninjau - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

19 September 2022

Gubernur Jalan Kaki dari Malalak ke Maninjau


AGAM, POTRETKITA.net - Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah, Sabtu (17/9), memenuhi janjinya berjalan kaki dari Nagari Malalak Utara menuju Nagari Sungai Batang Maninjau. Itu merupakan upaya meninjau langsung pembukaan jalan alternatif penghubung kedua nagari.


Mahyeldi menyatakan niatnya, saat menerima kunjungan sejumlah tokoh masyarakat Nagari Sungaibatang Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam di kompleks Gubernuran, Kamis (21/7/2022) lalu. Dalam pertemuan itu, Buya Mahyeldi menyampaikan, Sungaibatang merupakan salah satu ikon Maninjau dengan potensi pariwisata yang harus dikembangkan.


"Maninjau, khususnya Sungaibatang memiliki potensi alam yang sangat luar biasa. Tempat lahirnya tokoh-tokoh bangsa seperti Buya Hamka, Syeikh Amrullah dan kemarin baru saja masuk lima besar katagori Anugrah Desa Wisata Indoensia. Maka perlu didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Salah satunya  akses jalan alternatif yang nantinya bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," katanya, waktu itu.


Niat pun terealisasi. Gubernur bersama jajaran Pemkab Agam menyisir jalan alternatif yang akan dibuka. Pembukaan jalan alternatif Malalak-Maninjau ini, selain dapat meningkatkan sektor pariwisata Kabupaten Agam, pembukaan jalan sepanjang sebelas kilometer ini nantinya dapat mempermudah arus transportasi menuju Lubuk Basung dan daerah sekitar. Pasalnya, jalan kelok 44 saat ini rawan terjadi kecelakaan dan longsor.


Gubernur Buya Mahyeldi didampingi Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Kepala PSDA Sumbar Fathol Bari, Kepala Dinas Kehutanan Yozawardi, Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar Era Sukma Munaf, Kepala Bapedda Prov Sumbar Medi Iswandi, dan Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman Rizal.


BERITA TERKAIT


Selama di perjalanan, gubernur beserta rombongan kepala OPD disambut secara meriah oleh masyarakat, banyak masyarakat setempat yang senang dan sangat antusias dengan dibukanya akses jalan tersebut. 


Gubernur mengatakan, pembukaan akses jalan ini dapat memajukan perekonomian masyarakat setempat, pasalnya selama ini banyak potensi-potensi di Maninjau dalam distribusinya terjadi perlambatan dikarenakan jalan yang buruk. 


“Disamping itu banyak peristiwa mobil tersekat dan longsor di kelok 44, semoga dengan dibukanya jalan alternatif ini dapat meminimalisir kejadian tersebut,” ujar gubernur, sebagaimana dirilis Dinas Kominfotik Sumbar pada laman sumbarprov.go.id yang diakses dan dikutip pada Senin (19/9) siang.


Lebih lanjut gubernur mengatakan, akses jalan Sicincin menuju Balingka kerap terjadi longsor, sehingga menghambat arus transportasi kendaraan. “Apalagi saat ini sering terjadi hujan, jalan alternatif tersebut jarang dilalui pengendara karena licin, oleh karena itu jalan alternatif malalak yang jaraknya lebih dekat, perlu segera dibangun,” papar gubernur.


Masyarakat setempat juga mengapresiasi kehadiran gubernur beserta rombongan meninjau jalan alternatif Malalak Sungai Batang. Hal ini merupakan tindak lanjut pertemuan masyarakat Sungai Batang Maninjau dengan gubernur akhir Juli lalu.


"Semoga harapan masyarakat Agam yang sudah 40 tahun menunggu agar jalan ini bisa dibangun, dan menjadi akses alternatif bisa dituntaskan dalam kepemimpinan Buya Mahyeldi," ujar salah seorang warga.


Orang nomor satu di Sumbar tersebut sangat bersyukur atas antusias masyarakat dalam pembangunan jalan ini, beberapa kepala OPD dan instansi terkait juga saling berdiskusi terkait percepatan pembangunan jalan alternatif Malalak - Maninjau ini.


Dalam diskusi tersebut, Kepala BKSDA Provinsi Sumbar Ardi Andono, meminta membuat ruang untuk satwa, seperti jalur penyeberangan harimau, melalui gorong-gorong, dan hewan primata sudah dibangun jembatan oleh dinas BMCKTR.


“Harimau, beruang, dan siamang merupakan kekayaan hayati sumbar, satwa tersebut perlu dibuat jalan untuk mereka. Hal tersebut juga sudah diatur dalam Permenhub Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pembangunan Jalan Strategis di Kawasan Hutan,” ujarnya


Kepala Dinas Pertanian Agam Azinirman, berharap dengan tangan dingin gubernur permasalahan terkait hutan lindung dan cagar alam di jalan alternatif malalak segera terselesaikan, pasalnya jalan malalak ini sangat dekat dengan Lubuk Basung, apabila jalan tersebut dibuka estimasi jarak tempuh Malalak-Lubuk Basung hanya 40 kilometer saja.


Menjawab hal tersebut, Gubernur sudah berjanji akan menyurati menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu mencari solusi terkait jalan alternatif malalak yang melewati hutan lindung dan kawasan konservasi tersebut.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad