JAKARTA, POTRETKITA.net - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR, Rabu (14/9/2022) mengatakan, dari target penyelesaian jalan tol sepanjang 1.010 km pada kurun 2022-2024, sebagian berada di Sumatra.
Jaringan jalan tol Trans-Sumatera (TTS) itu panjang keseluruhannya 3.042 km, membentang dari Banda Aceh sampai ke Bakauheni, Lampung, disebut koridor utama (backbone). Jalur backbone itu akan melintasi Banda Aceh, Medan, Dumai, Pekanbaru, Jambi, dan Palembang, hingga berujung ke pelabuhan penyeberangan Bakauheni di Lampung.
Selain jalan yang membujur ada pula tiga ruas yang melintang dan disebut sirip (koridor pendukung). Sirip pertama melintas dari Kota Sibolga, naik ke dataran tinggi Danau Toba, kemudian turun ke Kota Pematang Siantar, dan menembus tol backbone di Kota Tebing Tinggi (Sumatra Utara). Sirip kedua dari Padang ke arah Pekanbaru, melewati Bukittinggi. Lantas, sirip ketiganya dari Kota Bengkulu ke arah Palembang.
Dalam keterangan Menteri Basuki, berkenaan dengan refeksi 17 Agustus 2022, di Jakarta, disebutkan bahwa sebagian dari seluruh ruas di koridor backbone dan sirip tol Trans-Sumatera itu bisa selesai pada 2024. ‘’Kita prioritaskan yang dari Bakauheni, Palembang, sampai ke Jambi bisa diselesaikan,’’ ujarnya, sebagaimana dikutip indonesia.go.id.
Sampai akhir 2021, dari 24 ruas jalan tol Trans-Sumatera (JTTS), yang sudah selesai dikerjakan dan mulai dioperasikan ada 10 ruas dengan panjang 684 km. Semuanya disebut tahap 1. Ruas-ruas lain yang sedang dikerjakan dan ditargetkan rampung paling lambat 2024 dimasukkan kategori tahap 2, yang terdiri dari beberapa ruas yang saling terpisah, dengan panjang 553 km.
Adapun yang masuk tahap 3 JTTS ini meliputi sejumlah ruas antara Jambi dan Pekanbaru, antara Dumai dan Kisaran serta sejumlah ruas antara Kota Sigli hingga ke Langsa. Untuk tahap 4 adalah ruas-ruas pada koridor pendukung (sirip) yang pembangunannya belum dimulai.
Ruas demi ruas JTTS tahap 2 itu pun selesai dikerjakan. Pada 2022, beberapa proyek tahap 2 JTTS ini akan rampung. Ruas tol Banda Aceh ke Sigli, sepanjang 74 km, dipastikan selesai pada 2023. Pada ruas yang lain, JTTS bakal menembus batas dua provinsi, yakni antara Aceh dan Sumatra Utara.
Jalur Binjai-Pangkalan Brandan (Sumut) sepanjang 58 km, dan berlanjut sampai ke Langsa (Provinsi Aceh) sejauh 73 km, akan rampung di 2024. Kota Langsa hanya 30 km dari perbatasan Aceh-Sumut, dan berjarak 425 km dari Banda Aceh. Jarak Banda Aceh ke Medan sekitar 570 km.
Bila semua berjalan sesuai rencana, pada 2024 Langsa telah terkoneksi ke backbone tol Trans-Sumatera. Warga Langsa bisa laju berkendaraan melalui jalan tol menuju Pangkalan Brandan, Binjai, Medan, Kualanamu, Tebing Tinggi, dan berlanjut hingga Kota Kisaran. Dengan begitu, jalan tol yang telah beroperasi pada 2024 akan memanjang dari Langsa ke Kisaran, sejauh 260 km.
Ruas-ruas terbangun pada koridor backbone JTTS itu belum bisa sepenuhnya saling terkoneksi. Ada masalah biaya dan waktu. Dalam kalkukasi Kementerian PUPR, Agustus 2022, diperlukan tambahan biaya Rp572 triliun untuk menyelesaikan semuanya (tahap 3 dan 4). Anggaran sebesar itu tidak mungkin tersedia sampai 2024. Seandainya pun ada, waktunya sudah tidak memungkinkan. Dengan begitu maka, tahap 3 dan tahap 4 JTTS harus diselesaikan setelah 2024.
Maka, sampai 2024 backbone JTTS ini baru menjangkau jalur antara Bakauhuni hingga Jambi sejauh 632 km. Masih ada harapan, segmen Jambi-Rengat (Provinsi Riau) sejauh 190 km bisa diselesaikan pula pada 2024. Namun, Rengat ke Pekanbaru masuk tahap 3. Maka, koridor berikutnya dari Pekanbaru ke Dumai 131 km. Setelah itu terputus. Ruas Dumai-Kisaran masuk ke tahap 3, seperti halnya segmen Langsa-Lhokseumawe-Sigli.
BERITA TERKAIT Proyek Jalan Tol Butuh Tambahan Anggaran Rp572 Triliun
Untuk koridor pendukung (sirip) hampir semuanya digeser ke tahap 4, kecuali yang sudah dimulai pekerjaan konstruksinya. Jalur ruas tol Sibolga-Tebing Tinggi sejauh 210 km baru akan selesai di ruas Tebing Tinggi-Pematang Siantar 58 km.
Pada koridor sirip Padang-Pekanbaru yang sudah selesai dibangun dan akan segera dioperasikan ialah segmen Pekanbaru-Bangkinang 41 km. Dari arah Padang yang akan selesai 2023 ialah ruas Padang-Sicincin 32 km. Ruas Sicincin-Bukittinggi-Bangkinang (170 km) akan digarap setelah 2024.
Koridor sirip Bengkulu-Palembang tidak lebih beruntung. Dengan rencana koridor sepanjang 350 km, baru dua seksi yang sudah dikerjakan dan selesai, yakni dari Bengkulu-Taba Penanjun 17 km, dan Palembang-Indralaya 22 km.
Pembangunan infrastruktur memang perlu waktu panjang, anggaran besar serta kebijakan politik yang konsisten dan berkesinambungan. Apalagi, urusan infrastruktur itu tak pernah ada habisnya.(indonesia.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar