KERINCI, POTRETKITA.net - Kendati terjadi peningkatan aktivitas dan ditutupnya pendakian Gunung Kerinci, baik dari Provinsi Jambi maupun Sumatera Barat, namun statusnya belum ditingkatkan. Sejak 09 September 2007, Gunungapi Kerinci bertatus Waspada atau Level II.
VSI.ESDM.GO.ID |
Informasi soal belum ditingkatkannya status Gunungapi Kerinci itu, dapat diperoleh pada laman resmi Badan Geologi; vsi.esdm.go.id. Selain Gunung Kerinci, Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Agam juga berstatus Waspada atau Level II.
Larangan mendaki Gunung Kerinci dikeluarkan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), melalui Surat Edaran bernomor SE.976/T.I/BIDTEK/KSA/10/2022 tentang penutupan untuk tujuan wisata/pendakian kawasan wisata Gunung Kerinci.
Edaran dikeluarkan instansi berwenang itu, berdasarkan pantaun visual di Pos R10 Kersik Tuo, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Kerinci pada 18-19 Oktober 2022. Hasil amatan ini, didukung pula hasil pengamatan Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang memantau adanya erupsi Gunung Kerinci dengan ketinggian asap mencapai 500 meter pada 18 Oktober 2022, dan 700 meter pada 19 Oktober 2022.
Badan Geologi mengimbau masyarakat sekitar Gunung Kerinci dan wisatawan, tidak mendaki dan beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif yang berada di puncak gunung. Badan Geologi juga mengimbau, jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari.
Gunung Kerinci memiliki sejarah letusan yang cukup panjang. Setidaknya tercatat sejak 1838 adanya letusan di kawah pusat. Hal seperti itu kembali terjadi pada 1842, 1874, 1878, 1887, 1908, 1921, 1936, 1937, dan lain-lain.
Pada 9 September 2007, status Gunung Kerinci ditingkatkan dari Level I ke Level II, seelah pada pukul 04.40 WIB tercatat letusan abu dan hembusan asap berwarna hitam pekat, dan tinggi 700-800 m dari bibir kawah dan condong ke arah timur. Interval waktu letusan/hembusan berlangsung setiap lima menit.
Letusan terakhir tercatat pada 24 Naret 2008 antara pukul 11.40-12.25 WIB, dengan satu kali kejadian letusan berwarna putih tebal kehitaman, dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak. Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun menjadi ± 300 m dari puncak.
Gunung Kerinci memiliki beberapa nama, di antaranya Peak of Indrapura, Gunung Gadang, Berapi Kurinci, dan Korinci dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini masuk tipe gunung api stato.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar