GARUT, potretkita.net - Sejumlah bangunan dilaporkan mengalami rusak ringan, salah satunya adalah gedung SDN Jatiwangi. Ada juga rumah yang lantainya retak-retak.
Kendati sebelumnya sempat berhamburan keluar rumah, namun sekira pukul 18.00 WIB warga sudah kembali ke rumah. Sebagian lainnya ke masjid untuk menunaikan Shalat Maghrib. Tidak ada kecemasan yang berlebihan segelah diguncang gempa Magnitudo 6,4 pada Sabtu (3/12) pukul 16.49 WIB.
Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis, parameter update gempa menjadi Magnitudo 6,1. Sedangkan kedalamannya juga di-update pada 109 kilometer yang sebelumnya dilaporkan 118 kilometer.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,44 derjat LS ; 107,51 derjat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Mekarmukti, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah, akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," sebut keterangan pers itu.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI, yakni bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Sedangkan di Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, dan Tasikmalaya dirasakan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Di Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo dengan skala intensitas II-III MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sedangkan di Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, dan Trenggalek, gempa dirasakan pada skala intensitas II MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar