Gubernur Sumbar Menantang Arus Berjam-jam di Pasaman - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

23 Juli 2021

Gubernur Sumbar Menantang Arus Berjam-jam di Pasaman

PASAMAN, POTRETKITA.net -- Kabupaten Pasaman berada di ujung paling utara Provinsi Sumatera Barat. Kendati memiliki sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan, namun masih terdapat sejumlah daerah yang terpencil. Ada juga terisolir.

Foto-foto fb dinas kominfotik sumbar

Cerita derita masyarakat dari daerah terpencil dan terisolir itu, mengalir sepanjang masa, dari satu periode bupati ke periode berikutnya. Banyak keluh kesah tentang daerah anak cucu Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Rao itu, hingga kini belum terakomodir dengan baik. Persoalan akses transportasi yang sulit, menjadi salah satu penyebab, derita mereka terdengar kurang nyaring di pusat pemerintahan.


Sadar dengan masalah yang dihadapi warganya, Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah pun tak diam sekadar mendengar cerita. Beliau langsung melakukan kunjungan kerja ke situ. Jorong Lima Partamuan, Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapattunggul Selatan pun dikunjungi, kendai harus dengan menantang arus sungai besar di Pasaman itu.


Tidak mudah untuk bisa sampai ke situ. Dari titik terakhir yang bisa dilalui kendaraan roda empat, masih dibutuhkan waktu tiga jam lagi melewati sungai. Menantang arus deras dan dangkal. Beberapa kali, gubernur harus turun naik dari perahu.


"Suasana alam yang masih terjaga keasriannya dengan suasana airnya yang jernih dan menyejukan. Derasnya gemercik air memberikan suatu keindahan alam yang tiada taranya, pentingnya bagi setiap kita untuk menjaga keasrian lingkungan alam sebagai rasa syukur kita akan rahmat Nya, " ungkap Gubernur Mahyeldi, sebagaimana disiarkan Dinas Kominfotik Provinsi Sumbar pada akun facebook-nya, Jumat (21/7).


Kunjungan kerja yang melelahkan dan penuh tantangan itu, dilakukan Gubernur Mahyeldi pada Rabu (21/7).


Mahyeldi menyebut, kunjungan kerja ini bagian upaya mendekatkan pelayanan pemerintahan dalam meningkatkan pembangunan daerah yang selama ini masih terisolir jauh dari kemajuan pembangunan.


"Dari data yang ada jorong Lima Pertemuan Nagari Muaro Sungai Lolo memiliki potensi besar dalam produk gambir, minyak sereh wangi, minyak asiri, karet. Dan ada 175 kepala keluarga yang ada di perkampungan tersebut," ujar Mahyeldi.


Dilihat dari kondisinya, sebut Mahyeldi, infrastruktur jalan menjadi kendala pertama dalam meningkatkan kemajuan potensi daerah, belum lagi soal infrastruktur pelayanan dasar.


Kunjungan kerja ini, sebutnya, bahagian dari upaya mengetahui kesulitan masyarakat di daerah terisolir, dan melihat dari dekat potensi daerah untuk menentukan hal-hal penting dalam menetapkan kebijakan pembangunan daerah.


Ramlan, seorang warga Jorong Patamuan, kepada rombongan gubernur mengatakan, jika kondisi air dalam biasa, maka transportasi lewat perahu hanya akan memakan waktu sekitar satu jam, lebih cepat daripada lewat darat dengan motor jenis trail yang bisa dua jam, dari Muara Sungailolo menuju Jorong Patamuan dengan jarak sekitar 28 kilometer.


PROGRAM LIMAR

Saat berbincang dengan masyarakat, Gubernur Mahyeldi menyebut, Pemprov Sumbar  mengupayakan bantuan Listrik Mandiri (Limar) untuk mengatasi persoalan penerangan masyarakat di Jorong Patamuan itu. Limar itu memanfaatkan listrik tenaga surya. Dananya bersumber bantuan CSR.


Dengan CSR Limar, menurutnya, persoalan sulitnya sarana penerangan di daerah-daerah terisolir dan tak terjangkau PLN bisa diatasi.


"Dengan program Linmar, bersinar rumahnya, bersinar hatinya bersinar masa depannya. Mudahan-mudahan dengan penerangan ini masyarakat dapat meningkatkan amalan ibadahnya, mengaji sholat malam serta juga menambah kegiatan ekonomi lainnya," harap Mahyeldi.


Walinagari Muaro Sungai Lolo Ogi Arianto mengatakan, peristiwa kali ini amat luar biasa dan membanggakan masyarakat, karena baru inilah pertama kali seorang gubernur menginjakkan kaki di kampung mereka.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad