YOGYAKARTA, POTRETKITA.net - Dalam tradisi tasawuf, seluruh makhluk Allah diyakini berasal dari Nur Muhammad. Ada banyak versi memang penjelasan tentang Nabi Muhammad dalam kerangka kosmologi.
| ilustrasi dari muhammadiyah.or.id |
Meski ada perbedaan, pada dasarnya dalam tradisi tasawuf sepakat bahwa Nur Muhammad telah ada sebelum adanya segala sesuatu di alam ini. Keyakinan mereka ini merupakan bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebab, posisi Muhammad sebagai nabi dan rasul dapat dikatakan sebagai miniatur makhluk mikrokosmos, karena pada diri beliau merupakan tajalli Tuhan paling sempurna. Namun, apakah benar seluruh alam semesta ini berasal dari Nu Muhammad?
Dalam Fatwa Tarjih yang terdapat di Majalah Suara Muhammadiyah No. 23 tahun 2006 menjelaskan, jika kisah tentang Nur Muhammad sebagai asal usul alam semesta sesuai dengan Alquran atau Assunnah Almaqbulah, maka dapat diterima. Sebab Aquran telah menjelaskan, manusia diciptakan dari tanah, kemudian dari nutfah, termasuk juga para khalifah yang empat: Abu Bakr bin Abi Qahafah ra, Umar bin Khathab ra, Usman bin Affan ra, dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
Bagi Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW adalah teladan dan model manusia paripurna. Keyakinan apapun yang berkaitan dengan Nabi haruslah bersumber dari Alauran atau Hadis.
Menurut Syafiq Mughni, di luar dua sumber itu hanya spekulasi atau imajinasi, yang dalam bahasa Antropologi disebut dengan mitos (myth), dan dalam bahasa Islam disebut dengan takhayyul (hayalan) atau khurafat (cerita yang sumbernya tidak jelas). Pemikiran spekulatif atau imajiner seperti itu menarik untuk dikaji, tetapi tidak perlu dipercaya.(muhammadiyah.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar