Yahya Muhaimin Tokoh Rendah Hati - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

10 Februari 2022

Yahya Muhaimin Tokoh Rendah Hati

YOGYAKARTA, POTRETKITA.net - Prof. Yahya Muhaimin adalah intelektual dan tokoh yang rendah hati. Beliau gemar bergaul dan ramah menyapa. Dia dikenal amat ramah dan tanpa aura arogansi ilmuwan.



Beliau meninggal dunia Rabu (9/2/2022) sekira pukul 10.10 WIB di RS Geriatri Purwokerto. Jenazahnya dimakamkan di Bumi Ayu, Jawa tengah, Kamis (10/2) ini.


Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir menegaskan, Yahya adalah tokoh Muhammadiyah yang banyak berkiprah di berbagai lini. Almarhum pernah menjadi Menteri Pendidikan Nasional periode 199-2001, Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Anggota PP Muhammadiyah periode 2000-2005, dan Atase Dikbud di Washington DC Amerika Serikat.


Sehari-hari dosen dan Guru Besar serta pernah menjadi Dekan di Fisipol UGM. Semasa muda aktif dan menjadi tokoh di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). “Beliau adalah guru dan tokoh kami yang rendah hati, bergaul dan ramah menyapa  kepada kader muda Muhammadiyah. Beliau sosok intelektual teladan yang menunjukkan kata sejalan tindakan. Meski kritis tetap rendah hati dan tidak tampak aura arogansi dengan keilmuannya yang mumpuni,” tutur Haedar, sebagaimana dirilis muhammadiyah.or.id, Rabu (9/2).


Ketika buku dari disertasinya mengusik orang di sekitar istana yang berusaha menggugatnya, beliau menempuh jalan yang dianggapnya baik tanpa konfrontasi. Tetapi karya puncak intelektualnya tetap menjadi rujukan penting para pengkaji ekonomi politik Indonesia, yang membalik teori Marxisme.


“Ketika saya studi S2 dan S3 di UGM, beliau banyak memberikan perhatian dan dukungan, disertai pesan-pesan kearifannya yang elegan dan tanpa terkesan  menggurui. Beliau beberapa kali pesan dengan mengutip pernyataan Pak AR Fakhruddin. Mengurus Muhammadiyah ojo kenceng-kenceng”. Maksudnya, mengelola urusan Muhammadiyah jangan bertegangan-tinggi, moderat saja,” imbuh Haedar.


Kepribadian beliau memang moderat dan santun tanpa dibuat-buat, menunjukkan sikap aseli pada umumnya kader dan tokoh Muhammadiyah yang menghayati Kepribadian Muhammadiyah.


“Selamat jalan Pak Yahya Muhaimin, jejakmu adalah suluh kecendekiawanan yang autentik bagi kami. Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan ditempatkan di jannatun naim,” ujar Haedar.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad