Alek Kapalo Banda ke-113 Dihelat di Nagari Batipuah Baruah - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

16 Mei 2022

Alek Kapalo Banda ke-113 Dihelat di Nagari Batipuah Baruah

TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Bagi masyarakat di Jorong Pincuran Tujuah, Nagari Batipuah Baruah, alek kapalo banda merupakan tradisi yang diwariskan turun temurun. Tahun ini sudah memasuki kali yang ke-113. Posisinya merupakan sebuah nazar nan mesti ditunaikan.

Proses pewarisan tradisi ini tidak dari orangtua kepada anak, tetapi dari mamak ke kemenakan. “Ini warisan yang harus kita lakukan. Sebuah nazar yang harus kami lakukan,” kata C. Dt. Mudo, salah seorang pemuka masyarakat setempat.


Selain karena merupakan nazar, ujarnya, tradisi ini juga harus dilakukan karena kedudukannya sebagai ajang bertemu segenap anggota masyarakat, dalam upaya mempererat rajutan tali silaturahmi.


Mengingat sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari tatanan sosial, Walinagari Batipuah Baruah Mulyadi BJ, kepada Pemkab Tanah Datar mengusulkan agar alek itu dapat pula dimasukkan ke dalam satu iven satu nagari. Ini merupakan program unggulan pemerintah daerah di sektor pariwisata, yang tahun 2022 sudah mulai dilaksanakan di beberapa nagari.


Alek kapalo banda itu merupakan prosesi syukuran masyarakat Jorong Pincuran Tujuah. Tradisi ini diturunkan sejak ratusan tahun lalu, tak lekang di panas dan tak lapuk di hujan. Bila jadwalnya tiba, spontan masyarakat akan melaksanakannya, sebagaimana Sabtu (14/5), sebagai pelaksanaan kegiatan yang ke-113 kalinya.


‘’Ini artinya, tradisi telah berlangsung setidaknya sejak 113 tahun silam. Kami amat mengapresiasi kegiatan alek kapalo banda tersebut. Ini merupakan budaya masyarakat yang menggambarkan kebersamaan dan kekompakan. Semoga tetap lestari,” kata Bupati Eka Putra, saat memberi sambutan pada kegiatan tersebut, sebagaimana disiarkan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdakab Tanah Datar .


Eka mengakui, di tengah serangan arus globalisasi, banyak tradisi masyarakat yang sudah hilang. Namun, ujarnya, tradisi alek kapalo banda masih tetap dilaksanakan warga Batipuah. Itu artinya, kata dia, masyarakat berhasil mempertahankan tradisi warisan nenek moyang dengan baik.


Sebagai sebuah tradisi dan kearifan lokal, menurut Eka, apa yang dilakukan masyarakat di Jorong Pincuran Tujuah itu dapat menjadi contoh pula bagi ratusan jorong lainnya di Luak Nan Tuo, sehingga sama-sama memiliki kearifan lokal yang tetap lestari.


Pemerintah daerah bersama jajaran DPRD Tanah Datar, sebut Eka, pada dasarnya mendukung dan siap membantu dalam melestarikan, dan melaksanakannya bersama warga.


Apa yang disampaikan Bupati Eka, langsung mendapat dukungan Ketua DPRD H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu yang juga hadir pada kesempatan itu. Tradisi seperti ini, katanya, memang perlu terus dipertahankan dan sebagai wakil rakyat, pihaknya siap membantu memfasilitasinya.


Selain diikuti ratusan masyarakat Jorong Pincuran Tujuah, alek juga dihadiri banyak pejabat daerah, di antaranya dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, pejabat Tanah Datar, Batipuah, dan Nagari Batipuah Baruah. Ada juga alim ulama, niniak mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, dan pemuda.(musriadi musanif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad