TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, memiliki kerajinan khas anak nagari, di antaranya tuduang saji. Butuh keterampilan dan kesungguhan khas untuk membuatnya, perlu pula usaha konkret untuk melestarikannya.
Tuduang saji adalah penutup makanan yang disusun di atas dulang. Tuduang ini berbentuk lonjong bundar, terbuat dari anyaman daun nipah, dengan rangka bilah bambu agar lebih kokoh. Pada bagian luar tuduang saji dilapisi dengan kain berwarna merah dan diberi renda sebagai hiasan.
Dalam penggunaannya, tuduang saji sering dipakai oleh sekelompok perempuan saat melaksanakan prosesi arak-arakan seperti acara babako, maarak anak, batagak panghulu, baralek gadang dan sebagainya. Kini keberadaan pengrajin tuduang saji sulit ditemukan, terutama di kawasan Kabupaten Tanah Datar.
Untuk itu, Pemerintahan Nagari Simawang menggelar pelatihan membuatnya. Ada 24 orang peserta kegiatan yang berlangsung 27-29 Juni 2022 itu. Peserta yang berasal dari berbagai kelompok usia itu dibimbing oleh instruktur Ibu Maranih. Pada pelatihan kali ini, fokusnya adalah pembuatan kain renda berhias sebagai pelapis luar.
Kasubag Umum dan Kepegawaian Kantor Camat Rambatan Dayantos dalam sambutannya mewakili camat, memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Nagari Simawang yang menggagas pelatihan. "Hal ini sangat positif, mengingat semakin sedikitnya masyarakat yang memiliki kemampuan untuk membuat tuduang saji, dengan hiasan penuh estetika bercirikan adat budaya Minangkabau," katanya, sebagaimana dikutip dari publikasi Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Datar, Selasa (28/6).
Ia berharap, seluruh peserta dapat menularkan ilmu tersebut kepada kelompok perempuan lainnya dan setelah pelatihan, agar dilanjutkan pula dengan praktik, sehingga akan menjadi salah satu sumber pendapatan rumah tangga.
Kerajinan tuduang saji ini, imbuhnya, agar dapat pula dipromosikan atau dipasarkan pula melalui sarana digital. Hal ini demi lebih jauh dan luasnya jangkauan pemasaran kerajinan tersebut nanti.
Dengan adanya pelatihan itu, Pemnag Simawang berharap akan muncul kembali tangan-tangan terampil pembuat tudung saji sehingga tetap terjaga kelestariannya.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar