SAWAHLUNTO, POTRETKITA.net - Empat BUMN berkolaborasi mengoperasikan kereta api Sawahlunto-Muorokalaban. Ditargetkan, jalur sepanjang 4 km itu mulai beroperasi pada Januari 2023.
kemenparekraf.go.id |
Jalur kereta api wisata lintas Sawahlunto-Muarokalaban di Sumatra Barat akan segera direaktivasi. Proyek ini merupakan upaya Kementerian BUMN mendukung percepatan pemulihan perekonomian di sektor pariwisata.
Pengoperasian jalur ini pun merupakan program Pemerintah Kota Sawahlunto guna mendukung Situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia Baru UNESCO, sejak 6 Juli 2019.
Alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatra Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto. Namun pada akhir 2000, produksi batu bara di Sawahlunto semakin berkurang dan secara otomatis aktivitas kereta api di jalur ini pun berhenti.
Jalur tersebut sempat digunakan untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam pada 2009 dan berhenti total pada 2014. Adapun Mak Itam kemudian dipajang di Museum Kereta Api Sawahlunto.
Empat perusahaan BUMN yang berkolaborasi untuk mengoperasikan kembali kereta api lintas Sawahlunto-Muaro Kalaban, adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Kolaborasi itu ditandai dengan menandatangani perjanjian tentang kerja sama sponsorship.
Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa, Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki, Direktur SDM, Tata Kelola, dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia Tina T Kemala Intan, dan Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG Aulia Mulki Oemar disaksikan oleh Sekretaris Kemeterian BUMN Susyanto, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto, dan Direktur Utama SIG Donny Arsal di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada 23 Juni 2022.
Melalui PKS itulah, pengoperasian kembali jalur kereta api yang pertama kali dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak 1894 itu akan diwujudkan. Kelak, jalur sepanjang 4 km itu melayani kereta wisata yang akan ditarik oleh Lokomotif Uap E1060 atau lebih dikenal dengan sebutan Mak Itam.
Pihak PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan mendukung reaktivasi kereta api lintas Sawahlunto-Muarokalaban, Sumatra Barat, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir dalam rangka menggerakkan perekonomian melalui penyediaan infrastruktur yang memadai.
“Kami juga berharap setelah ini selesai dapat diperluas ke daerah-daerah yang ada nilai-nilai baik, seperti kerajinan dan sebagainya,” ujar Susyanto, Sekretaris Kementerian BUMN.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto mengatakan, pihaknya merasa bangga karena bisa memberikan dukungan reaktivasi kereta api lintas Sawahlunto - Muarokalaban. “Apa yang akan dilakukan ini dalam rangka kembali menggulirkan perekonomian di Sumatra Barat pada umumnya, dan secara lebih khusus di kawasan Sawahlunto dan Muarokalaban,” demikian ungkap Nugroho.
Sedangkan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI berkomitmen untuk memastikan pendanaan sponsorship yang diberikan akan dilaksanakan dengan accountable dan good corporate governance serta diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. “Pekerjaan pengoperasian kembali jalur ini akan memakan waktu enam bulan. Jika kita mulai awal Juli, harapan kami berarti akhir Desember 2022 kita bisa wujudkan. Bahkan sekarang kami sudah inisiatif untuk pekerjaan Mak Itam, kita sudah ada progres 15%. Jadi harapan kami, pemulihan Mak Itam ini bisa lebih cepat. Sehingga insyaallah paling lambat Januari 2023 kita bisa melakukan sesuatu di sini dalam rangka untuk pengoperasian KA lintas Sawahlunto-Muarokalaban,” kata Didiek.
Melalui dukungan dari Bio Farma, Pupuk Indonesia, dan SIG, KAI akan melakukan perbaikan prasarana berupa perbaikan rel, jembatan, terowongan, serta prasarana pendukung lainnya. Saat ini, KAI sendiri sedang melakukan perbaikan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 atau Mak Itam buatan Jerman tahun 1965. Jalur Sawahlunto-Muarokalaban ditargetkan dapat dioperasikan kembali pada Januari 2023.
Melalui kerja sama ini pula, masing-masing BUMN akan mendapatkan naming rights dan berbagai benefit komersial lainnya pada stasiun serta kereta yang nantinya akan dioperasikan. Hal ini merupakan salah satu bentuk bisnis baru KAI melalui lini nonkomersialisasi aset.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memandang bahwa penandatanganan kerja sama itu merupakan bukti kongkret sinergi BUMN. “Kolaborasi itu merupakan kata yang sangat penting karena kita bisa melewati pandemi dengan kolaborasi. Saat ini kita kembali lagi bahu-membahu untuk menggerakkan perekonomian sehingga masyarakat indonesia bisa merasakan kehadiran BUMN dan kami juga berkomitmen untuk menyukseskan program ini. Kami memandang bahwa KAI merupakan salah satu BUMN transportasi terbesar di Indonesia, yang memiliki peran cukup strategis dalam memajukan perekonomian melalui pembukaan jalur wisata,” ungkap Honesti.
Sementara itu, Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, sebagai salah satu BUMN yang memiliki area operasional di Sumatra Barat, SIG turut mendukung program yang telah dicanangkan oleh Kemeterian BUMN dan Pemprov Sumatra Barat. Melalui sinergi BUMN ini, SIG turut serta dalam program pengoperasian kembali Kereta Api Lintas Sawahlunto-Muarokalaban dalam aspek pendanaan prasarana.
Sinergi itu sejalan dengan concern SIG dalam mendukung program pemerataan infrastruktur, pemulihan ekonomi, serta menjaga kelestarian warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO, yakni situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.
“Melalui pengoperasian kembali lintasan ini, kami berharap dapat menciptakan destinasi wisata dan edukasi baru yang dapat menopang kebangkitan ekonomi, menciptakan peluang usaha dan juga mampu membuka lapangan kerja. Semoga sinergi ini dapat mendatangkan manfaat dalam meningkatkan kontribusi BUMN bagi masyarakat dan Indonesia,” kata Donny Arsal.(ERI SUTRISNO, indonesia.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar