JAKARTA, POTRETKITA.net - Republik Demokratik Timor Leste sedang berjuang untuk bisa diterima menjadi anggota Asean. Berbagai usaha mendapat dukungan pun dilakukan, termasuk bersilaturahmi dan meminta dukungan Muhammadiyah.
muhammadiyah.or.id |
Usaha diplomasi itu, dilakukan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta dengan menemui dan bersilaturahmi bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Presiden Ramos didampingi Menteri Luar Negeri Adaljiza Albertina Xavuer dan Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Filomeno Aleixo, disambut Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, Ketua Dr. Syafiq Mughni, Prof. Muhadjir Efendi, dan Sekretaris Umum Prof. Abdul Mukti.
Pertemuan penuh nuansa persahabatan itu berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Rabu (20/7). Dalam perjumpaan ini, hal utama yang dibahas adalah dukungan Muhammadiyah terhadap rencana Timor Leste masuk dalam keanggotaan resmi Asean.
“Kami berbagi pandangan tentang Indonesia dan Timor Leste yang sebagai negara terdekat dan punya kultur yang sama, kami Muhammadiyah mendukung agar Timor Leste menjadi anggota Asean secara lebih cepat dan lebih baik sebagaimana dukungan Indonesia lewat Presiden Jokowi dan DPR,” ujar Haedar.
Haedar menyampaikan terima kasih atas silaturahmi yang telah dijalin erat selama ini antara Timor Leste dan Muhammadiyah, termasuk usulan dan dukungan Presiden Jose Ramos Horta agar Muhammadiyah dan NU meraih hadiah Nobel perdamaian. “Kami berterima kasih atas dukungan yang tidak pernah berhenti,” imbuhnya.
Haedar berharap Muhammadiyah ke depan dapat meluaskan gerakannya ke bumi Timor Leste. “Kami yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan peran-peran kemanusiaan menyatakan satu pandangan, di mana yang mulia Presiden begitu menaruh perhatian pada persoalan-persoalan perdamaian dan kemanusiaan global, sehingga akan terus meningkatkan usaha kerjasama yang baik, kami lakukan sebagai organisasi non government dengan pemerintah Timor Leste, dan mudah-mudahan kami ke depan bisa buka cabang atau organisasi sister dan membuka lembaga pendidikan,” ungkap Haedar.
Jadi, ujarnya, itulah yang tadi kami perbincangkan bahwa konsen kami bersama Presiden adalah bagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang multikultural, pluralisme, dan moderasi itu tetap hidup dalam kehidupan antar bangsa.
Presiden Jose Ramos Horta turut menyampaikan terima kasih hubungan yang baik dengan Muhammadiyah selama ini. Menurutnya, Timor Leste sebagai negara yang berkomitmen untuk konsisten menyuarakan perdamaian dunia, membutuhkan kerjasama dari organisasi moderat seperti Muhammadiyah.
“Pertemuan kami ini untuk mengeksplorasi pemahaman dengan Muhammadiyah dan bagaimana Timor Leste dan Muhammadiyah, dapat bekerja bersama dan menguatkan persahabatan antara Indonesia dan Timor Leste dalam mempromosikan persaudaraan antar manusia di seluruh dunia,” jelasnya.(muhammadiyah.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar