BANDUNG SELATAN, potretkita.net - Peresmian Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan mengukir serangkaian pujian untuk Persyarikatan Muhammadiyah. Tidak saja dari tokoh bangsa Muhammad Jusuf Kalla, tetapi juga dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Peresmian ini juga dihadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Yendra Fahmi yang merupakan donatur pembangunan RSMBS, Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriyatna, dan Kapolri 2015-2016 Jenderal Purnawirawan Badrodin Haiti.
Dari jajaran PP Muhammadiyah terlihat Abdul Mu’ti, Dadang Kahmad, Goodwill Zubair, Anwar Abbas, serta beberapa perwakilan dari PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, Siti Aisyah, Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Hilman Latief, PWM Jawa Barat, dan Ketua PWM Jateng hingga beberapa Rektor PTMA dan direktur RSM.
Proses pembangunannya menghabiskan waktu sembilan bulan sepuluh hari. Gedung H. Nafli Munaf Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) dan Masjid Nyi Ayu Rina Adjrijanti, Kamis (3/11), diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Rumah sakit yang berlokasi di Jl. Raya Laswi, Ciheulang, Ciparay, Kabupaten Bandung ini hadir atas prakarsa Haedar Nashir. Di mana lokasi ini merupakan daerah kelahiran Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut, sekaligus sebagai bentuk cinta Haedar Nashir ke kampung halaman.
Demikian dijelaskan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Ketua Panitia Pembangunan RSMBS, dr Agus Taufiqurrahman dalam sambutannya mengucap syukur atas diresmikannya rumah sakit Muhammadiyah yang dinanti oleh masyarakat Bandung Selatan, Soreang dan sekitarnya ini.
“Semoga dengan keberadaan rumah sakit ini bisa membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kawasan Bandung Selatan,” ungkapnya, sebagaimana dirilis dari laman resmi muhammadiyah.or.id yang dikelola Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
RSMBS merupakan rumah sakit tipe D, dan direncanakan sudah beroperasi memberikan pelayanan pada awal 2023. Berdiri di atas lahan 1,1 hektar, dibangun dengan konsep atau arsitektur modern dan ramah lingkungan. Bangunan setinggi 4 lantai ini memiliki 21 kamar rawat dan berbagai layanan umum dan spesialis dari Unit Gawat Darurat hingga operasi. Rumah sakit juga dilengkapi masjid dua lantai yang berarsitektur modern dan dinamis.
Dalam sambutannya, Kapolri mengapresiasi Muhammadiyah yang terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan membangun rumah sakit. Sigit lalu mengutip perkataan mantan PM Inggris Winston Churchill, bahwa warga negara yang sehat adalah aset terbesar yang dimiliki setiap negara.
“Oleh karena itu tentunya kita berikan applause yang sangat luar biasa terhadap Muhammadiyah yang terus konsen, terus fokus untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Sigit dalam sambutannya, sebagaimana dikutip dari tribratanews.polri.go.id.
Salah satu indikator negara maju, imbuhnya, selain tingkat keamanan terjamin, angka pengangguran rendah serta sains dan teknologi ialah fasilitas kesehatan yang memadai. Penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, kata dia merupakan upaya dalam rangka mewujudkan SDM unggul menuju visi Indonesia emas tahun 2045.
“Alhamdulillah, Muhammadiyah sedang mengawal dan sedang berkontribusi untuk terus mendorong Indonesia agar bisa menjadi Indonesia yang maju di tahun 2045. Indonesia masih membutuhkan setidaknya 1.000 rumah sakit," kata Sigit.
Kapolri berterima kasih atas peran Muhammadiyah dalam membantu penanganan pandemi Covid-19, yang menempatkan Indonesia menjadi negara kelima di dunia yang mampu memberikan vaksin kepada 441 juta rakyatnya. Sehingga, aktivitas kehidupan masyarakat mulai normal serta angka pertumbuhan ekonomi tumbuh di angka 5 persen.
Kapolri juga mengapresiasi upaya Muhammadiyah di bawah Ketua Umum Haedar Nasir yang terus menjaga dan mengawal hal-hal yang sifatnya moderasi beragama. Sebab, Kapolri menekankan Indonesia yang memiliki suku, agama serta berbagai macam adat istiadat harus tetap dirawat lantaran hal tersebut merupakan modal dan kekuatan bangsa Indonesia.
“Ini harus kita rawat, kita jaga jangan sampai ini kemudian ini menjadi terpecah, saya selalu sampaikan kemana-mana bahwa kita akan menghadapi tahun politik jangan sampai terjadi polarisasi, persatuan dan kesatuan harus selalu dijaga karena ini modal kita untuk mewujudkan indonesia maju,” bebernya.(*/mus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar