Perusahaan Tambang Sewa Pelabuhan Teluk Tapang - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

14 Desember 2022

Perusahaan Tambang Sewa Pelabuhan Teluk Tapang

PADANG, potretkita.net - Sebuah perusahaan tambang yang beroperasi di Pasaman Barat, disetujui untuk menyewa Pelabuhan Teluk Tapang Aiabangih. Gubernur Sumbar mengapresiasi pemanfaatan pelabuhan itu.


Perjanjian sewa-menyewa itu dilakukan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Bayur Wigyo dengan Direktur Utama PT Gamindra Mitra Kesuma (GMK) Tatwa Dhairya, Senin (12/12), sebagaimana diakses dari rilisan Dinas Kominfotik Sumbar pada Rabu (14/12).


Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama sewa barang milik negara itu dilakukan di Kompleks Gubernuran Sumbar, disaksikan Gubernur Buya H. Mahyeldi Ansharullah dan Kepala Bappeda Medi Iswandi.


Perjanjian sewa tersebut berupa causeway seluas 217,5 M², Bangunan Sisi Kanan Trestle 85,5 M², dan Dermaga sepanjang 12 x 1,5 atau seluas 18 M² untuk digunakan sebagai fasilitas pelabuhan dalam rangka mendukung kegiatan PT. GMK.


"Teluk Tapang memang jadi perhatian utama kita sebab belum termanfaatkan secara maksimal. Mudah-mudahan dengan kerjasama ini bisa lebih optimal, dan akan menjadi bahagian yang mendorong perekonomian masyarakat Pasaman Barat," ujar gubernur.


BACA JUGA 


Gubernur juga memaparkan, berbagai upaya yang dilakukan untuk menunjang konektivitas ke Pelabuhan Teluk Tapang, dengan pembangunan Jalan akses sepanjang 43,167 Km menghubungkan Bunga Tanjung dengan Pelabuhan Teluk Tapang.


Jalan akses yang telah terbangun sepanjang 19 Km, sedang proses pembangunan jalan akses sepanjang 23,47 Km yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan skema MYC T.A 2022- 2024 dengan sumber dana SBSN.


Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga telah membangun dua unit jembatan, dan 4 unit lagi akan dibangun menggunakan anggaran pada tahun anggaran 2023-2024.


"Jalur ini nantinya akan menyambung ke Sumut, sehingga akan menunjang optimalisasi pengembangan 30 ribu hektar kawasan potensial disana. Kita juga telah menjajaki kerjasama dengan Kerajaan Arab Saudi, mudah-mudahan lancar sehingga bisa lebih optimal. Tak ada artinya pemerintah membangun jika tak memberikan manfaat pada masyarakat," lanjut gubernur.


Wigyo menjelaskan, dengan kerjasama ini, fungsi Pelabuhan Teluk Tapang bisa lebih optimal, sekaligus akan membantu mengurangi antrian kapal dan stockpile di Pelabuhan Teluk Bayur.


"Jadi Pelabuhan Teluk Tapang kita dorong untuk jadi penopang Pelabuhan Teluk Bayur. Kalau sekarang cargo stay dan port stay tinggi, dengan adanya optimalisasi Teluk Tapang, akan mengurangi antrian dan penumpukan barang sehingga faktor efesiensi dan efektifitas bisa tercapai," kata Wigyo.


Keuntungan lainnya, tambah Wigyo adalah, potensi berkurangnya trucking angkutan CPO dari Pasbar ke Teluk Bayur, dimana 60 persen CPO berasal dari Pasbar.


Dengan kata lain, Pelabuhan Teluk Tapang nantinya juga bisa melakukan eksport langsung berupa hasil perkebunan dengan sistem Ship to ship transfer (STS) dari kapal tongkang ke kapal besar.


Hal serupa juga disampaikan Tatwa. Keberadaan Pelabuhan Teluk Tapang, katanya, sangat strategis untuk menghemat, dan membantu menunjang transit pengiriman hasil produksi. Karena jika lewat Teluk Bayur yang jaraknya 300 km lebih, sangat jauh dan membutuhkan waktu lama.


"Rencana ke depan produksi kita yang awalnya 40 ribu ton per bulan, disalurkan lewat konveyer lalu dimasukkan ke tongkang. Transit sebelumnya di Pulau Panjang. Itu cukup jauh. Karena itu, ini titik awal kita memanfaatkan," katanya.


Tatwa mengatakan, untuk saat ini mungkin baru Gamindra yang akan merasakan kemudahan pengiriman produk, tapi ke depannya tidak hanya biji besi, tetapi juga produk hasil perkebunan lainnya seperti sawit.(diskominfotiksb; ed. mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad