Berikut adalah resume kata sambutan beliau:
Mari kita ingat kembali ayat QS, 2:195. "Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."
Para mufassirin memahami ayat ini, bahwa orang-orang yang tidak menjaga kesehatan adalah kelompok orang yang menjatuhkan diri sendiri kepada kemusnahan atau kebinasaan. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak merawat nikmat sehat yang diberikan oleh Allah SWT.
Hadirin yang mulia.
Setiap bertemu satu sama lain, dari bibir kita selalu kata yang muncul adalah, apakabar dan ada sehatkan?. Sadar atau tidak, kata sehat ini lebih kepada fisik. Padahal makna sehat amatlah utama dan komprehensif. Sehat lahir dan batin. Oleh karena itu hakekat terdalam dari kesehatan adalah harmoni.
Harmoni berarti keadaan yang selaras dari berbagai dimensi di dalam diri manusia, mulai dari dimensi fisik, sosial, teologis, iman, islam dan historis.
Harmoni bukan berarti tanpa konflik atau tegangan, melainkan konflik dan tegangan yang bisa ditata sedemikian rupa, sehingga ia menjadi dorongan untuk perubahan kepada pencerahan dan kemajuan, dan bukan malah menghancurkan.
Polita kita ini mempunyai 3 Prodi. D3 Keperawatan; Prodi D4 Bisnis Jasa Makanan (BJM); dan D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3). Bila kita meresapi makna terdalam atau secara filosofis, ma ka ketiga prodi ini modal awal dalam menata harmoni kehidupan.
Keperawatan, bukan hanya melayani sebagai profesi untuk kemanusiaan tetapi ada unsur propetik dan teologis. Artinya, menjalankan sunnah dan membuktikan dan merealisasikan iman yang sempurna dalam melayani manusia sebagai pelahiran teologi atau tauhid sosial.
Bisnis jasa makanan bukan hanya dalam makna komersial mencari uang, tetapi niatnya adalah memasok gizi sehat kepada publik.
Begitu pula keselamatan kerja. Ini bukan semata pembinaan SDM untuk memelihara dan meningkatkan produk company dan dunia usaha, serta meningkatkan pendapatan dan ekonomi, tetapi lebih dari itu adalah memperkuat, memelihara makna iman dan ihsan dalam setiap diri elemen bangsa dan umat untuk produktifitas yang diridhai AllaH SWT.
Kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah mengangkat sumpah atau janji sebagai Ahli Madya (A.Md) keperawatan, tanamkan dalam diri Ananda masing-masing apa yang saya utarakan di atas tadi.
Dengan begitu, maka makna iman yang sempurna itu akan menjadi pilar utama dalam menjalankan profesi anda.
Muhammadiyah dan umat secara umum, tentu wabil khusus Aisyiyah bahagia dan bangga atas suksesnya Ananda semua dalam bersungguh-sungguh menunturt ilmu dan skill di bidang keperawatan ini.
Lebih-lebih tentu anda sendiri dan kedua orang tua searta sanak keluarga merasa lapang dan bahagia atas capaian ini semua. Pengadian berikutnya menanti dengan luas.
Demikian, sambutan singkat kami, bila ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar