Sitapuang Gadang, Tempat Bupati Tanah Datar Pernah Berkantor - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

26 November 2021

Sitapuang Gadang, Tempat Bupati Tanah Datar Pernah Berkantor

TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Sitapuang Gadang adalah sebuah kampung terpencil yang berada di wilayah Jorong Mandahiliang, Nagari Lawang Mandahiliang, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar.

Surau dan komplek perkantoran bupati Tanah Datar masa revolusi di Satapuang Gadang.(prokopim td)
Kampung kecil nan sunyi serta jauh dari kebisingan itu dikelilingi oleh perbukitan. Dari sinilah roda Pemerintahan Kabupaten Tanah Datar dikendalikan. Bupatinya bernama Sidi Baharuddin. Maklumlah, peristiwa ini berlangsung era revolusi fisik, setelah agresi militer Belanda yang kedua (1948-1949).


Waktu itu, bupati berkantor di sebuah surau yang kini sudah direhab. Bupati berkantor di Sitapuang Gadang karena situasi tidak aman.


Untuk mengingatkan kembali tempat bersejarah itum Bupati Tanah Datar Eka Putra melakukan kunjungan ke lokasi tersebut didampingi Kepala Bagian Prokopim Dedi Triwidono, Selasa (23/11). Pada kunjungan tersebut Bupati Eka Putra disambut baik oleh masyarakat setempat dan langsung melaksanakan diskusi untuk kelanjutan lokasi bersejarah tersebut.

Masyarakat Sitapuang Gadang di tugu yang menunjukkan lokasi kantor bupati, dijepret beberapa tahun silam.
Di kesempatan itu, Tokoh Masyarakat  Helpi menjelaskan, Sitapuang Gadang merupakan asal usulnya masyarakat Nagari Lawang Mandahiling, karena selama ini masih terisolir belum ada jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat, maka masyarakat sebagian membuat rumah di pinggir jalan raya, sehingga saat ini tinggal 30 kepala keluarga lagi yang bermukim di Sitapuang Gadang.


Menurutnya, pada tahun 1990 melalui kegiatan ABRI Masuk Desa (AMD) dibukalah jalan menuju Sitapuang Gadang. Mulai saat itu terbebaslah Sitapuang Gadang dari keterisoliran, pada tahun 2013 jalan menuju Sitapuang Gadang sepanjang 2,3 KM sudah diaspal dan juga telah dialiri listrik. Selanjutnya pada tahun 2016 di bangun monument saat ini tempatnya rawan longsor.


Saat ini, akses jalan sampai ke tugu masih kurang 100 meter lagi, dan jauh di balik bukit di belakang tugu tersebut adalah kawasan pertanian basah dan kering yang sangat luas, kini terpaksa dibiarkan mengingat akses jalan pertanian yang tidak ada dan satu lagi hal yang dikeluhkan masyarakat setempat adalah masalah jaringan internet.


Bupati Eka mengatakan, pihaknya berniat membangun duplikat kantor bupati untuk mengingatkan kembali sejarah Pemerintahan Tanah Datar pertama di Sitapuang Gadang, dan selanjutnya juga bisa di jadikan wisata sejarah.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad