PADANG PANJANG, POTRETKITA.net - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta melakukan penelitian, terkait hubungan Buya Hamka dengan Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah (KMM) Kauman, Padang Panjang, Sumbar.
Tim yang dipimpin Wakil Rektor IV Uhamka Dr. Benyamin itu, Sabtu (12/2), disambut Mudir Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Dr. Derliana. Selain empat orang dosen peneliti, tim juga mengikutsertakan sorang mahasiswa program doktor dari International Islamic University Malaysia (IIUM).Bunyamin menjelaskan, timnya melakukan penelitian untuk mendalami informasi tentang Kulliyatul Muballighien Muhammdiyah, sebagai sekolah setingkat Madrasah Aliyah yang didirikan Buya Hamka di Komplek Kauman Padang Panjang. "Kami ingin mengkaji lebih dalam tentang kaitan Hamka dengan KMM, sebesar pengaruh Biya Hamka terhadap tumbuh kembangnya madrasah, dan apa saja yang telah beliau tinggalkan yang sangat membekas di sini," katanya.
Dari hasil penelitian ini, imbuhnya, diharap akan dirumuskan ke dalam ensiklopedia tentang Buya Hamka yang secara khusus fokus kepada Hamka dan Kulliyatul Muballighien. Saat ini, imbuhnya, Ensiklopedia Hamka sudah ada, tetapi baru tentang Hamka secara nasional. Kita ingin, sebutnya, lahir pula Ensiklopedia Hamka yang lebih terfokus dengan perjuangan beliau di sekolah ini.
Kepada para tamunya itu, Derliana menjelaskan sejarah berdirinya Kauman, serta perkembangan Muhammadiyah yang dimotori oleh Buya Hamka, tidak hanya di Sumatra Barat tetapi juga merambah sampai nasional.
Derliana juga menyampaikan, apapun yang menjadi warisan Buya Hamka tetap dijaga dan dirawat dengan baik. “Meskipun Buya Hamka hari ini sudah tidak ada lagi, namun warisan Beliau tetap bersama kami. Dalam Kurikulum madrasah, kami tetap mempertahankan beberapa mata pelajaran seperti Ilmu Mantiq dan Ilmu Tarjih, yang mana keduanya merupakan bidang ilmu yang selalu diajarkan oleh Hamka di sini. Kemudian semangat literasi yang dicanangkan Buya juga kami jaga warisannya. Dengan memfasilitasi dan mendorong santri untuk menulis. Tulisan santri dibukukan dan dimuat di berbagai media cetak," katanya.
Beberapa tempat yang menjadi ikon kehamkaan di Pondok Pesantren, seperti Aula Buya Hamka, Hamka Corner dan beberapa karya Buya Hamka yang terangkum dalam satu fragmen yang bernama Warisan Buya Hamka.
Harapan pimpinan kedua lembaga atas kunjungan ini adalah dapat menjalin hubungan baik antara dua lembaga ini untuk menjaga serta merawat warisan Buya Hamka.(JANUAR EFENDI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar