Tujuh Anak SD Meninggal Dilindas Truk - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

31 Agustus 2022

Tujuh Anak SD Meninggal Dilindas Truk

KPAI DORONG KAJIAN CEPAT TINGKATKAN KEAMANAN

ANAK SEKOLAH


BEKASI, POTRETKITA.net - Peristiwa 7 anak dan 3 orang tua meninggal dunia, serta 20 lainnya masih bertaruh nyawa pasca tiang BTS di tabrak trailer, meninggalkan duka teramat dalam., karena korban terbanyak adalah anak-anak.

AYOBANDUNG.COM


Apalagi, peristiwa itu terjadi ketika anak-anak SD  menunggu angkot untuk pulang. Peristiwa terjadi tepat pada saat orang tua mengantar anak dan menjemput anaknya di sekolah. 


“Anda bisa bayangkan, harapan menanti anak pulang sekolah, terjawab dengan musibah meninggal dunia. Tentu menjadi duka yang teramat dalam. Duka seperti ini tentunya akan berkepanjangan, sehingga penting didampingi sejak awal,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Jasra Putra.


Tentu saja, tegasnya, kelalaian driver trailer sangat dikecam. Apa yang menyebabkan kelalaian terjadi, perlu segera diungkap. Karena ini yang kehilangan anggota keluarganya sangat banyak. 


Menurutnya, KPAI telah berkoordinasi dengan KPAD Bekasi, agar dapat asessmen cepat dalam pengarusutamaan kebutuhan anak dan keluarga yang menjadi korbannya, supaya segera direspon bersama dalam pengurangan dampak dan resiko yang akan dialami anak-anak di SDN Kota Baru I dan III Kota Bekasi.


“Kalau kita amati melalui google map satelit, nampak sekolah yang berdiri tepat di jalan raya dengan dipisahkan trotoar kecil, tiang BTS pun menempel pendiriannya dengan sekolah. Perlunya kajian pasca peristiwa demi keamanan yang lebih baik di sekolah. KPAI khawatir ini bukan peristiwa pertama, karena kondisi sekolah yang langsung berhadapan jalan raya yang aktif 24 jam,” tegasnya.

JASRA PUTRA


Jasra menyebut, KPAI menghimbau karena sudah ada 7 anak dan 3 orang tua meninggal dan 20 lainnya masih bertaruh nyawa. Sudah saatnya sekolah ditingkatkan keamanan keselamatan murid muridnya. 


Dengan tidak ada batasan yang tegas antara sekolah dengan jalan raya dan menempelnya tiang BTS yang berdiri di gedung sekolah, tuturnya, perlu dikaji kembali, apakah keamanan yang ada, sudah standar.


“Saya kira perlu keputusan cepat dan langsung di lokasi, agar mengurangi ketakutan mendalam kepada anak anak yang masih akan melanjutkan sekolah. KPAI menyarankan agar sekolah segera didukung dalam meningkatkan fasilitas keamanan anak, seperti melengkapi Zebra Cross yang ada, dengan pelikan 'tanda ada orang menyeberang', penambahan petugas pada jam-jam kedatangan dan kepulangan sekolah,” kata kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi (Wasmonev) KPAI itu.


Jasra menegaskan, penting adanya batas trotoar yamg lebih tegas antara sekolah dan jalan raya, dan aktifitas anak anak yang jajan di pinggir jalan raya, mengkaji kembali posisi BTS yang ternyata dapat beresiko besar ketika ditempelkan ke gedung sekolah, penambahan rambu rambu sebelum depan sekolah dan juga aturan kecepatan.


KPAI, imbuhnya, menghimbau ada keputusan cepat dari yang terkait untuk bersama sama mengurangi resiko hilangnya nyawa anak di sekolah atas musibah trailer tabrak sekolah tersebut. KPAI juga mengingatkan karena hingga 30 korban.


KPAI menyayangkan jika peristiwa ini akibat, seperti kelebihan muatan, kendaraan yang tak laik operasional, yang seharusnya bisa dicegah. Apalagi ini jalan rata ya, bukan naik dan turun. 


Untuk itu agar penanganannya tegas dan tidak main main, karena nyawa anak dan anak kehilangan orang tua. Mohon bisa menjadi pertimbangan, agar tidak terulang. KPAI memohon agar sekolah sekolah di pinggir jalan raya yang aktif dikaji kembali standar keamanan berlapis untuk anak.


KPAI mengucapkan duka sedalam dalamnya atas peristiwa tersebut, terutama keluarga yang kehiangan anak dan anak anak kehilangan orang tua.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad