PARIAMAN, POTRETKITA.net - Mengemuka beberapa waktu belakangan, ada sejumlah tanah Muhammadiyah yang diserobot orang-orang tak bertanggungjawab. Padahal tanah itu berasal dari wakaf. Ada juga yang diserahkan dalam bentuk hibah.
Akibatnya, tidak jarang, amal usaha yang sudah berdiri di tanah itu, seperti lembaga pendidikan atau mushalla harus dibongkar atau tergusur.
"Kita perlu melakukan advokasi terhadap aset-aset Muhammadiyah, terutama tanah-tanah wakaf yang telah diserobot orang-orang tidak bertanggung jawab," ujar Ketua Majlis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Bioziardi, Sabtu (15/10), di Kota Pariaman.
Boiziardi mengatakan hal itu, saat memberi arahan pada kegiatan Sosialisasi dan Semarak Muktamar Tingkat Daerah Muhammadiyah Kota Pariaman, di Gedung MTs Muhammadiyah Kurai Taji, dihadiri Ketua PDM H. Hasan Basri, jajaran pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah, kepala lembaga pendidikan Muhammadiyah, pimpinan amal usaha lainnya, dan pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah di Kota Pariaman.
BACA JUGA
- Manajemen Tanah Wakaf Muhammadiyah di Sumbar
- Mari Kelola Tanah Wakaf dengan Hati-hati
- Problematika Tanah Wakaf di Muhammadiyah Sumatera Barat
Selain Boiziardi, dari jajaran PWM Sumbar juga hadir Sekretaris Majlis Tabligh Syamsurizal, Ketua MDMC H. Marhadi Efendi, dan Ketua Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah Sumbar H. Apris.
Pada kesempatan itu, Bioziardi menekankan perlunya dilakukan pendataan aset-aset Muhammadiyah dengan baik, baik aset bergerak maupun tidak bergerak, sehingga dengan mudah bisa dilakukan pengadministrasian dan penyiapan dokumennya, terutama yang berkonsekuensi hukum, dengan dibuatkan sertifikat, akta wakaf atau surat hibahnya.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar