Hanya Dua dari 75 Nagari yang Sepenuhnya Stop BAB Sembarangan - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

14 November 2022

Hanya Dua dari 75 Nagari yang Sepenuhnya Stop BAB Sembarangan

TANAH DATAR, potretkita.net – Buang Air Besar (BAB) sembarangan berdampak terhadap kasus stunting. Itu disebabkan karena warga rentan terserang penyakit.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus berupaya melakukan berbagai terobosan, dalam rangka menciptakan nagari Stop BAB Sembarangan. Sayangnya, sejauh ini belum menunjukkan hasil menggembirakan. Hanya dua dari 75 nagari yang sudah berhasil memberlakukan Stop BAB Sembarangan itu secara utuh.


“Capaian nagari yang stop buang air besar sembarangan baru m, 67 persen, itu artinya hanya dua nagari dari 75 nagari yang 100 persen penduduknya menggunakan jamban sehat,” ujar Staf Ahli Bupati Tanah Datar Ermon Revlin, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Tanah Datar, yang diakses dan dikutip Senin (14/11) malam.


Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Kesehatan setempat terus berupaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, termasuk upaya untuk menciptkan percapaian nagari Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).


Upaya pencapaian Nagari SBS tersebut, ucapnya, juga merupakan salah satu langkah untuk pencegahan terjadinya stunting pada balita.


“Pemkab Tanah Datar sangat mengapresiasi peran serta dan kepedulian pihak terkait dalam terwujudnya Nagari SBS, sekaligus upaya Tanah Datar dalam pencegahan stunting.


Ia menyebut, saat ini angka prevalensi stunting di Kabupaten Tanah Datar berada diangka 21, 5 persen dan perlu perhatian dari semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah daerah. Meski angka tersebut masih terbilang rendah, namun Pemkab Tanah Datar tetap menargetkan angka tersebut turun menjadi 14 persen pada 2024.


“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Banyak faktor penyebab anak balita kita yang mengalami stunting salah satunya adalah tidak memiliki jamban sehat,” kata Ermon Revlin saat membuka Bimtek STBM dalam rangka percepatan Nagari SBS di Kabupaten Tanah Datar di Aula Kantor Bupati setempat Senin, (14/11).


Ermon menjelaskan, adapun capain kelurga yang belum menggunakan jamban sehat di Kabupaten Tanah Datar saat ini baru mencapai 76,56 persen.


 “Kalau kita tidak bisa mencapai ke keluarga atau kerumah-rumah masyarakat kita mulai dari komunal terlebih dahulu seperti di masjid, dan kantor serta fasilitas umum lainnya,” katanya.


Ketua Panitia yang juga Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Tanah Datar Susi Julianti menyampikan, di Kabupaten Tanah Datar melalui gerakan sanitasi total berbasis masyarakat, juga merupakan salah salah satu pencegahan dalam upaya penurunan stunting. 


Saat ini kondisi, katanya,  pencapaian SBS di Tanah Datar masih rendah dan belum sesuai dengan yang di harapkan. Dari 75 nagari baru 2 nagari yang 100 persen sudah buang air besar sembarangan.


Untuk mencapai nagari SBS tersebut yang diperlukan adalah akses jamban sehat serta kepemilikan dari jamban sehat itu sendiri.


“Saat ini untuk akses belum juga 100 persen, kita di Dinkes dan Puskesmas sudah melakukan pembilahan terhadap akses dari pada jamban sehat ini, dan saat ini kita bersam dengan OPD terkait untuk melakukan tindak lanjutnya,” katanya.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad