PADANG PANJANG, potretkita.net - Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, menggelar operasi pasar pada 17 November 2022 ini. Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara menghadapi inflasi.
Kabag Perekonomian dan SDA Setdako Padang Panjang Putra Dewangga mengatakan hal itu, Senin (14/11), saat mengikuti Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Mingguan Pengendalian Inflasi, secara virtual. Rapat diikuti Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Indonesia.
Putra mengatakan, dari enam indikator pengendalian inflasi, masih ada tiga indikator yang belum dilaksanakan, yaitu operasi pasar, kerja sama antardaerah dan penggunaan BTT.
"Untuk operasi pasar, kita akan laksanakan pada 17 November ini. Sementara kerja sama antardaerah ini belum kita laksanakan, karena dirasa belum diperlukan. Pasokan kita masih cukup. Begitu juga dengan BTT, BTT kita sudah sangat terbatas. Jadi kita menggunakan dana refocusing 2 persen dari BTU dan DID," jelasnya.
Selain itu, imbuhnya, Pemko Padang Panjang juga sudah menyalurkan bantuan langsung tunai yang berasal dari APBD kepada 2.797 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran Rp1.258.650.000, pada 12 November lalu.
Menurutnya, menjelang akhir tahun ini, pemko akan memastikan seluruh warga dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) telah menerima bantuan tersebut, baik yang berasal dari APBD maupun APBN.
"Secara keseluruhan untuk pengendalian inflasi Padang Panjang sudah bergerak. Untuk fluktuasi pada minggu kedua November ini tidak ada komoditi yang mempengaruhi daya beli masyarakat kita," tutupnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo, pada rakor itu minta pemerintah daerah intens laksanakan pengawasan harga pasar.
John mengatakan, ada enam upaya konkret yang harus dilaksanakan setiap daerah untuk penanggulangan inflasi. Di antaranya melaksanakan operasi pasar murah, lakukan sidak pasar dan distributor agar tidak menahan harga barang. Lalu kerja sama dengan penghasil komoditi, gerakan menanam, merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) dan dukungan transportasi APBD.
Ini sudah dilaksanakan di beberapa daerah dan terbukti bisa mengendalikan inflasi seperti di Papua Barat yang bisa menurunkan inflasi dengan enam indikator ini.
"Jika semua daerah melaksanakan enam indikator ini, tidak tertutup kemungkinan inflasi kita bisa turun," katanya, sebagaimana dirilis akun resmi Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.
Untuk saat ini, tambah John, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada tiga komoditas yang alami inflasi. Di antaranya bawang merah, telur ayam ras dan daging ayam ras.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar