PADANG, potretkita.net - Pemko Padang melalui Dinas Kesehatan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di 104 kelurahan dengan jumlah sebanyak 489 tim. Ada 1.467 orang yang terlibat dalam tim, berasal dari kader KB, kader PKK, dan bidan.
BACA JUGA
- Tanah Datar Siapkan Orang Tua Asuh bagi Anak Stunting
- Penanganan Stunting Harus Bersama
- Wabup Zonny Ingatkan Target Penurunan Angka Stunting
- Kasus Stunting Masih Tinggi
- Tanah Datar Lawan Stunting dengan Basunting
"TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting. TPK juga dibantu oleh pihak lain, seperti dari Tim Penggerak PKK, Puskesmas, Posyandu, dan juga pihak nonpemerintah," kata Kepala Dinas Kesehatan Sri Kurnia.
Sri menyebut hal itu, Senin (12/12), pada Review Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting Kota Padang. Pemerintah, ujarnya, telah dilaksanakan program kerja kolaboratif lintas sektoral yang terintegrasi dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Padang.
Terkait temuan kasus stunting pada keluarga dengan enam anak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, yang diberitakan viral di salah satu media sosial, Sri menyampaikan, pihaknya telah melakukan verifikasi ke lapangan.
"Keluarga yang dimaksud dengan kepala keluarga F. Dari enam orang anak yang disebutkan, hanya dua orang yang usia balita, tapi tidak satupun yang berstatus stunting. Ada pun berita selanjutnya yang menyatakan, keluarga ini telah seminggu hanya makan bubur air, hal tersebut tidak terjadi baru-baru ini, tapi di tahun 2020 ketika F di-PHK dari tempat kerjanya," ujar kadis.
Dinas Sosial menyampaikan, imbuhnya, F telah terdaftar di DTKS dan sedang diusulkan sebagai penerima bantuan sosial PKH. F juga tercatat sebagai penerima bantuan bedah rumah dan telah mendapatkan bantuan inflasi BBM Perlinsos.
Saat ini, imbuhnya, F dan keluarga telah difasilitasi layanan kesehatannya dengan kartu KIS/JKSS.(diskominfopd; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar