PADANG PANJANG, potretkita.net - Padang Panjang sudah menjadi pusat pendidikan sejak abad 19. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya sejumlah madrasah yang hingga kini masih eksis.
"Kota ini sudah menjadi pusat pendidikan sejak awal abad ke-20 atau abad 19. Ada beberapa sekolah yang berdiri waktu itu yang hingga kini masih eksis, yaitu Sumatera Thawalib (1911), Thawalib Gunung (1918), Diniyyah Puteri (1923) dan Kauman (1926)," kata Wakil Walikota Padang Panjang Asrul.
Asrul mengatakan hal itu, Senin (6/2), saat memberi sambutan pada pembukaan Edu Fair di kawasan Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). Turut hadir Wakil Konsulat Amerika Serikat Jessica Chesbro, Staf Ahli Politik, Ekonomi dari Konsulat Amerika Medan Rachma Jaurinata, dan Advisor Education USA Lilis Suadah yang hadir secara daring.
"Padang Panjang menempatkan sektor pendidikan sebagai sektor utama, dan berupaya semaksimal mungkin memenuhi anggaran pendidikan 20 persen dari total APBD. Hal ini guna mewujudkan Padang Panjang Juara sebagai kota yang bermarwah dan bermartabat," ujarnya.
Sebagai sektor utama, kata wawako, Pemko menyiapkan sejumlah program dan lakukan fasilitasi, di antaranya memberikan perhatian dan dukungan beasiswa seluruh tingkatan dan jenis pendidikan; memperluas kerjasama dengan berbagai pihak seperti Google Partner Indonesia, Balai Bahasa Indonesia Victoria Australia, Indonesia Tionghoa Cultural Center, dan Ruangguru.
Edu Fair yang dilaksanakan in, kata Asrul, ditujukan untuk memperlihatkan kepada siswa pameran pendidikan. Siswa bisa mendapatkan informasi terkait beasiswa di perguruan tinggi (PT), baik dalam negeri maupun luar negeri.
Chesbro mengapresiasi kegiatan Edu Fair ini, karena dengan kegiatan ini anak-anak bisa memilah dan memilih universitas sebelum memasuki masa kuliah.
Menurutnya, nak-anak Indonesia sudah banyak merasakan pendidikan di USA. Ada ribuan universitas yang ada di USA, mereka bisa bebas memilih mana yang sesuai dengan keinginan mereka.
"Masuk ke universitas USA tidak sulit. Kami menawarkan peluang pendidikan bagi siapa saja yang datang ke sana terutama warga Indonesia. Selain itu kami juga memiliki institusi pendidikan khusus bagi penyandang disabilitas, budaya yang berbeda dan lain sebagainya," katanya.(kominfopp; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar