LUMAJANG, POTRETKITA.net - Sedikitnya, 14 orang korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru sudah berhasil dievakuasi. Tim gabungan masih melakukan pencarian korbann.
| Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lumajang melakukan koordinasi penanganan korban. |
Korban meninggal ditemukan di Kecamatan Pronojiwo adalah Poniyem (50), Bawon Triono (33), Yatifa, Luluk, Edy, dan Edy Pranowo. Di Kecamatan Candipuro Dafa (14), Siti (40), dan tiga korban lainnya masih dalam proses identifikasi. Terdapat satu korban meninggal atas nama Besut (50) di Desa Sumberwuluh. Korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Korban luka berat sebanyak 35 orang, mereka menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Haryoto sebanyak delapan orang, RSUD Pasirian 16 orang, RS Bhayangkaa tiga orang, dan Puskesmas Penanggal delapan orang. Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu. Sampai saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa.
Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.
Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.(bnpb.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar