Pariwisata Sumbar Sudah Mulai Pulih - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

08 Oktober 2022

Pariwisata Sumbar Sudah Mulai Pulih

BERITA TERKAIT Bupati Eka Putra Tawarkan Pesona Sumpu di Iven Nasional


JAKARTA, POTRETKITA.net - Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah menyatakan, sektor pariwisata di Tanah Minangkabau kini sudah mulai pulih. Berbagai usaha pun dilakukan agar wisata berkembang lagi.


Buya mengatakan hal itu pada kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 Tahun 2022 di Jakarta, yang dilaksanakan dalam rangka rangka mendorong akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional, sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkesinambungan, serta sebagai bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju Indonesia maju dan menjadi pusat ekonomi syariah global.


Salah satu kegiatan pada festival itu adalah International Moslem Friendly Tourism Conference yang merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia, Enhaii Hotel Tourism Center Poltekpar NHI Bandung (EHTC-PPNHIB), Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Kementerian Koordinator, serta Kementerian/Lembaga/Asosiasi terkait lainnya.


Topiknya adalah Rethinking Muslim Friendly Tourism for Inclusive Recovery, dan dibuka secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI) Sandiaga Salahudin Uno, Jumat (7/10) di Hotel Fairmont Jakarta. 


Pada acara yang dihadiri langsung oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman, Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan Bupati Agam H. Andri Warman, menghadirkan narasumber dari STP NHI Bandung Dr. Anang Sutono, Prof. Mohamed Battour dari University of Sharjah dan Tanta University Verified, Faunder dan CEO CrescenRating University of Singapore Dr. Saeed Bahardeen, Riyanto Sofyan dari kalangan pengusaha, Norliza Othman (selegram), dan juga Direktur PT. Tambatan Hati Bandung Alina Saidja Putri serta undangan lainnya. 


"Sektor pariwisata Sumatera Barat pada tahun 2022 ini sudah mulai pulih, setelah sebelumnya terdampak pandemi Covid-19. Per 31 Agustus ini, tercatat 3.976.000 lebih wisatawan nusantara datang ke Sumatera Barat, dan sebanyak 5.280 wisatawan mancanegara dari berbagai negara," katanya pada forum itu.

 

Berdasarkan hal tersebut, kata Mahyeldi, Pemprov Sumbar telah mencanangkan tahun kunjungan wisata pada tahun 2023, dengan mengusung tagline Visit Beautiful West Sumatera 2023. 


Selanjutnya, imbuh buya, sebagai langkah awal dalam membangkitkan kembali geliat pariwisata di Sumatera Barat, sejak Oktober ini entry point Bandara Internasional Minangkabau (BIM) telah dibuka dengan rute penerbangan pertama Kuala Lumpur-Padang dan Padang-Kuala Lumpur, dengan harapan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat meningkat, sehingga mampu memicu kembali perekonomian masyarakat yang sebelumnya terdampak pandemi. 


Mahyeldi juga sampaikan, dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor pariwisata Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga fokus mengembangkan pariwisata halal yang ramah muslim.


"Kekuatan wisata halal Sumatera Barat selain didukung jumlah masyarakatnya yang mayoritas Islam, juga mengakomodir nilai-nilai lokal dalam filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adaik Mamakai," ujarnya.


Selain itu, menurut gubernur,  Sumatera Barat juga telah mendapatkan penghargaan halal terbaik dunia dalam kategori destinasi pariwisata, destinasi kuliner dan tour operator dalam forum world halal tourism summit tahun 2016 yang lalu.


Guernur menegaskan, untuk memperkuat kuliner di destinasi wisata yang higienis, sehat dan ramah muslim, Pemprov Sumbar juga memfasilitasi Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan pemberian sertifikat halal gratis, untuk 15 rumah makan di kabupaten/kota dengan pola sosialisasi, dan pendampingan kepada pengusaha rumah makan, sampai terbitnya sertifikat halal yang berlaku selama empat tahun, sesuai Undang-Undang No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. 


Sementara itu, Menparekraf RI Sandiaga Salahudin Uno dalam sambutannya mengatakan, ada tiga strategi yang harus dilakukan untuk penguatan akselerasi ekonomi dan keuangan syariah, di antaranya penguatan infrastruktur termasuk digitalisasi, penguatan kelembagaan dan yang terakhir perluasan implementasi. 


Terkait hal tersebut, kata Sandi, pemerintah harus memiliki program prioritas pariwisata yang harus dilakukan seperti program pemahaman tentang apa itu pariwisata halal, sertifikasi dan standardisasi, pengembangan sistem informasi digital, melakukan investasi pariwisata halal, penelitian dan pengembangan, moslem visitor guide, jangkauan pemasaran (promosi) dan yang paling utama harus ada regulasi yang jelas. 


Menparekraf RI Sandiaga Uno juga mengharapkan pengembangan pariwisata halal ini akan mampu mencapai target  penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak 1.1 juta pada tahun 2022 ini dan 4.4 juta lapangan kerja pada tahun 2024 mendatang.


Demikian berita yang dikutip dari publikasi Bagian Prokopim Setdakab Tanah Datar.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad